Jakarta: Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa berkembang dengan pemanfaatan digitalisasi. Ruang digital dinilai sangat bermanfaat bagi UMKM.
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid mengatakan, UMKM digital dianggap penting. Alasannya karena adanya persaingan dari konvensional menjadi digital.
"Selain itu adanya perubahan perilaku dan harapan dari konsumen, sehingga para pelaku UMKM harus mampu beradaptasi dengan hadirnya dunia digital," kata Meutya dalam webinar bertajuk “Digitalisasi UMKM: Kreatif Memanfaatkan Media Sosial” bersama BAKTI Kementerian Kominfo dan DPR.
Meutya Hafid juga mengatakan bahwa ruang digital sangat bermanfaat bagi UMKM. Ruang digital berpotensi membuka kesempatan kerja 1,5 kali lebih banyak, produk dapat lebih inovatif, penjualan dapat meningkat hingga 80%, bahkan dapat meningkatkan akses pasar Internasional.
“Pemerintah melakukan beberapa upaya untuk mendorong digitalisasi UMKM, salah satunya mengalokasikan bantuan senilai Rp 45,8 Triliun bagi UMKM di tahun 2023. Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi digital senilai USD 124 Milyar pada tahun 2025," ucapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Hubungan Antar Lembaga Kemendesa PDTT, Samsul Widodo mengatakan, Indonesia pada 2030 diprediksi sebagai peringkat 9 negara dengan perekonomian terkuat di dunia.
“Saat ini, Indonesia masih berada pada peringkat 16. Jika semuanya baik-baik saja, maka pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi peringkat ke 9 dengan PDB mencapai USD 2.449 Milyar," ucapnya.
“Sedangkan pada 2050, Indonesia diprediksi akan naik menjadi peringkat ke-4 sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia," sambungnya.
Samsul menyetujui pendapat dari Meutya Hafid perihal UMKM yang memberikan banyak kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Transformasi digital untuk BUMDES dan UMKM desa dapat dilakukan dengan mengajak pelanggan untuk merasakan pengalaman belanja yang baru melalui toko online.
Selain itu, bisa juga mengenalkan model bisnis digital yang sekiranya dapat diterapkan oleh Bumdes dan UMKM desa," ucap ," kata Samsul.
Daffa Hafizha Rahman selaku CEO Kataji Kreatif, menyetujui pendapat Samsul bahwa digitalisasi untuk UMKM sangat penting. Ketika UMKM sudah masuk ke tahap digitalisasi, maka para pelaku UMKM bisa membuat pasar mereka sendiri menggunakan media digital agar target pasar yang dimiliki lebih jelas, cepat, dan juga tepat, sesuai dengan produk yang mereka pasarkan.
“Sosial media marketing merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan para pelaku UMKM untuk dapat menarik pelanggan secara digital melalui postingan-postingan di media sosial," tambahnya.
Jakarta: Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa berkembang dengan pemanfaatan digitalisasi. Ruang digital dinilai sangat bermanfaat bagi UMKM.
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid mengatakan, UMKM digital dianggap penting. Alasannya karena adanya persaingan dari konvensional menjadi digital.
"Selain itu adanya perubahan perilaku dan harapan dari konsumen, sehingga para pelaku UMKM harus mampu beradaptasi dengan hadirnya dunia digital," kata Meutya dalam webinar bertajuk “Digitalisasi UMKM: Kreatif Memanfaatkan Media Sosial” bersama BAKTI Kementerian Kominfo dan DPR.
Meutya Hafid juga mengatakan bahwa ruang digital sangat bermanfaat bagi UMKM. Ruang digital berpotensi membuka kesempatan kerja 1,5 kali lebih banyak, produk dapat lebih inovatif, penjualan dapat meningkat hingga 80%, bahkan dapat meningkatkan akses pasar Internasional.
“Pemerintah melakukan beberapa upaya untuk mendorong digitalisasi UMKM, salah satunya mengalokasikan bantuan senilai Rp 45,8 Triliun bagi UMKM di tahun 2023. Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi digital senilai USD 124 Milyar pada tahun 2025," ucapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Hubungan Antar Lembaga Kemendesa PDTT, Samsul Widodo mengatakan, Indonesia pada 2030 diprediksi sebagai peringkat 9 negara dengan perekonomian terkuat di dunia.
“Saat ini, Indonesia masih berada pada peringkat 16. Jika semuanya baik-baik saja, maka pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi peringkat ke 9 dengan PDB mencapai USD 2.449 Milyar," ucapnya.
“Sedangkan pada 2050, Indonesia diprediksi akan naik menjadi peringkat ke-4 sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia," sambungnya.
Samsul menyetujui pendapat dari Meutya Hafid perihal UMKM yang memberikan banyak kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Transformasi digital untuk BUMDES dan UMKM desa dapat dilakukan dengan mengajak pelanggan untuk merasakan pengalaman belanja yang baru melalui toko online.
Selain itu, bisa juga mengenalkan model bisnis digital yang sekiranya dapat diterapkan oleh Bumdes dan UMKM desa," ucap ," kata Samsul.
Daffa Hafizha Rahman selaku CEO Kataji Kreatif, menyetujui pendapat Samsul bahwa digitalisasi untuk UMKM sangat penting. Ketika UMKM sudah masuk ke tahap digitalisasi, maka para pelaku UMKM bisa membuat pasar mereka sendiri menggunakan media digital agar target pasar yang dimiliki lebih jelas, cepat, dan juga tepat, sesuai dengan produk yang mereka pasarkan.
“Sosial media marketing merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan para pelaku UMKM untuk dapat menarik pelanggan secara digital melalui postingan-postingan di media sosial," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
