Surabaya: Jumlah kasus harian covid-19 di Jawa Timur setelah lebaran bertambah 326 orang menjadi 643.895 kasus baru per Kamis, 4 Mei 2023. Kota Surabaya menjadi daerah penyumbang kasus covid-19 tertinggi, yakni sebanyak 114 orang positif covid-19.
Mengetahui hal itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung menyiapkan strategi untuk menekan kasus covid-19 di wilayahnya. Salah satunya dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor 400/7.7.1/9498/436.7.2/2023 tentang Kewaspadaan terhadap Risiko Peningkatan Kasus Covid-19. SE tersebut ditujukan kepada seluruh direktur rumah sakit, kepala puskesmas, serta kepala klinik utama dan pratama se- Surabaya.
"Dalam SE itu ada tujuh poin penting sebagai upaya pengendalian penyebaran kasus covid-19 di Surabaya," kata Eri, di Surabaya, Jumat, 5 Mei 2023.
Poin pertama berisi masyarakat harus segera memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat melalui rumah sakit, puskesmas maupun klinik apabila pernah kontak dengan pasien yang terkonfirmasi covid-19, atau sedang mengalami gejala penyakit covid- 19 seperti batuk kering, pilek, demam lebih dari 38 derajat celcius, dan nyeri telan.
"Poin kedua, masyarakat harus segera melaporkan ke puskesmas terdekat apabila telah terkonfirmasi penyakit covid-19, untuk dilakukan pemantauan kesehatan secara rutin hingga dinyatakan sembuh," ujarnya.
Selanjutnya poin ketiga, memastikan setiap pasien yang terkonfirmasi covid-19 beserta kontak eratnya agar segera melaksanakan isolasi maupun karantina mandiri dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kemudian meningkatkan upaya 3T (Tracing, Testing dan Treatment) secara konsisten dan terintegrasi, melakukan testing secara masif terhadap sasaran prioritas yaitu suspek, probabel, kontak erat dan pelaku perjalanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan/Puskesmas terdekat.
"Keempat harus melakukan tracing kasus konfirmasi covid-19 beserta kontak eratnya secara terintegrasi dalam waktu kurang dari 48 jam. Serta, melakukan isolasi maupun karantina bagi kasus konfirmasi beserta kontak eratnya," ucap dia.
Kelima, melaksanakan surveilans aktif pada kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan kegiatan perkantoran secara rutin/berkala. Mengoptimalkan kegiatan vaksinasi untuk seluruh sasaran yang belum tervaksin berbasis wilayah melalui kegiatan.
"Lalu keenam, pemberian layanan vaksinasi sesuai riwayat sasaran (dosis 1 dan 2, booster 1 dan 2) di Fasyankes (Rumah sakit, Puskesmas, Klinik), dan memperluas layanan vaksinasi massal di tingkat RT/RW/Kelurahan/Kecamatan dan berkolaborasi dengan puskesmas setempat," ujarnya.
Eri juga meminta Dinkes melakukan percepatan vaksinasi booster 1 dan 2 (dosis ke-3 dan ke-4) di masing-masing wilayah. Pemberian layanan vaksinasi di beberapa sentra vaksin dan vaksin Corner Mall bagi masyarakat umum.
"Poin ketujuh, meningkatkan Upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) termasuk komunikasi risiko/sosialisasi tentang pencegahan dan pengendalian penyebaran covid-19. Penerapan protokol kesehatan secara disiplin untuk menurunkan risiko penularan bagi masyarakat," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Surabaya: Jumlah kasus harian
covid-19 di Jawa Timur setelah lebaran bertambah 326 orang menjadi 643.895 kasus baru per Kamis, 4 Mei 2023. Kota Surabaya menjadi daerah penyumbang kasus covid-19 tertinggi, yakni sebanyak 114 orang positif covid-19.
Mengetahui hal itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung menyiapkan strategi untuk menekan kasus covid-19 di wilayahnya. Salah satunya dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor 400/7.7.1/9498/436.7.2/2023 tentang Kewaspadaan terhadap Risiko Peningkatan Kasus Covid-19. SE tersebut ditujukan kepada seluruh direktur rumah sakit, kepala puskesmas, serta kepala klinik utama dan pratama se-
Surabaya.
"Dalam SE itu ada tujuh poin penting sebagai upaya pengendalian penyebaran kasus covid-19 di Surabaya," kata Eri, di Surabaya, Jumat, 5 Mei 2023.
Poin pertama berisi masyarakat harus segera memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat melalui rumah sakit, puskesmas maupun klinik apabila pernah kontak dengan pasien yang terkonfirmasi covid-19, atau sedang mengalami gejala penyakit covid- 19 seperti batuk kering, pilek, demam lebih dari 38 derajat celcius, dan nyeri telan.
"Poin kedua, masyarakat harus segera melaporkan ke puskesmas terdekat apabila telah terkonfirmasi penyakit covid-19, untuk dilakukan pemantauan kesehatan secara rutin hingga dinyatakan sembuh," ujarnya.
Selanjutnya poin ketiga, memastikan setiap pasien yang terkonfirmasi covid-19 beserta kontak eratnya agar segera melaksanakan isolasi maupun karantina mandiri dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kemudian meningkatkan upaya 3T (Tracing, Testing dan Treatment) secara konsisten dan terintegrasi, melakukan testing secara masif terhadap sasaran prioritas yaitu suspek, probabel, kontak erat dan pelaku perjalanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan/Puskesmas terdekat.
"Keempat harus melakukan
tracing kasus konfirmasi covid-19 beserta kontak eratnya secara terintegrasi dalam waktu kurang dari 48 jam. Serta, melakukan isolasi maupun karantina bagi kasus konfirmasi beserta kontak eratnya," ucap dia.
Kelima, melaksanakan surveilans aktif pada kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan kegiatan perkantoran secara rutin/berkala. Mengoptimalkan kegiatan vaksinasi untuk seluruh sasaran yang belum tervaksin berbasis wilayah melalui kegiatan.
"Lalu keenam, pemberian layanan vaksinasi sesuai riwayat sasaran (dosis 1 dan 2,
booster 1 dan 2) di Fasyankes (Rumah sakit, Puskesmas, Klinik), dan memperluas layanan vaksinasi massal di tingkat RT/RW/Kelurahan/Kecamatan dan berkolaborasi dengan puskesmas setempat," ujarnya.
Eri juga meminta Dinkes melakukan percepatan vaksinasi
booster 1 dan 2 (dosis ke-3 dan ke-4) di masing-masing wilayah. Pemberian layanan vaksinasi di beberapa sentra vaksin dan vaksin Corner Mall bagi masyarakat umum.
"Poin ketujuh, meningkatkan Upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) termasuk komunikasi risiko/sosialisasi tentang pencegahan dan pengendalian penyebaran covid-19. Penerapan protokol kesehatan secara disiplin untuk menurunkan risiko penularan bagi masyarakat," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)