Yogyakarta: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Machasin meminta kepada publik agar tidak menjadikan rumah ibadah untuk kegiatan politik. Terlebih kurang dari dua pekan lagi sudah memasuki bulan Ramadan.
"Kami mengimbau agar tidak menggunakan tepat ibadah untuk kegiatan politik praktis, menyebarkan ujaran kebencian, berita hoax dan adu domba," kata Machasin di Yogyakarta, Jumat, 10 Maret 2023.
Machasin mengatakan rumah ibadah harus menjadi tempat yang menyejukkan seperti tausiyah islamiyah. Selain itu, juga memupuk persatuan, kesatuan umat dan bangsa.
Ia mengakui tak bisa melakukan pengawasan langsung ke semua rumah ibadah, baik masjid maupun musala. Pihak mengimbau Dewan Masjid setempat bisa terlibat dalam membantu melakukan pengawasan.
"Kalau pengawasan kami tidak melakukannya, pengawasan Dewan Masjid yang paling tepat untuk melakukan itu," ujarnya.
Ia mengakui secara langsung belum melakukan komunikasi dengan Dewan Masjid di DIY. Namun, ia menyebut, ada pengurus Dewan Masjid yang menjadi pengurus MUI DIY dan bisa menjadi jalur komunikasi untuk melakukan hal tersebut.
"Ketika bulan ramadan, semestinya (rumah ibadah) menjadi tempat untuk menjalankan ibadah, melakukan kajian Alquran, dan berbagai ibadah lain," ujarnya.
Ia menambahkan, pengurus ataupun mengelola tempat ibadah juga perlu menata lingkungan agar penggunaan sarana dan prasarana bisa lebih optimal demi kenyamanan untuk ibadah selama ramadan. Menurut dia, orang yang terlibat dalam politik praktis harus mampu menyadari fung dari rumah ibadah.
"Jadi, sarana dan prasarana rumah ibadah harus digunakan demi mendukung kenyamanan ibadah masyarakat, termasuk penggunaannya menyesuaikan aturan maupun perundang-undangan," ungkapnya.
Yogyakarta: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Machasin meminta kepada publik agar tidak menjadikan rumah ibadah untuk kegiatan politik. Terlebih kurang dari dua pekan lagi sudah memasuki bulan Ramadan.
"Kami mengimbau agar tidak menggunakan tepat ibadah untuk kegiatan politik praktis, menyebarkan ujaran kebencian, berita hoax dan adu domba," kata Machasin di Yogyakarta, Jumat, 10 Maret 2023.
Machasin mengatakan rumah ibadah harus menjadi tempat yang menyejukkan seperti tausiyah islamiyah. Selain itu, juga memupuk persatuan, kesatuan umat dan bangsa.
Ia mengakui tak bisa melakukan pengawasan langsung ke semua rumah ibadah, baik masjid maupun musala. Pihak mengimbau Dewan Masjid setempat bisa terlibat dalam membantu melakukan pengawasan.
"Kalau pengawasan kami tidak melakukannya, pengawasan Dewan Masjid yang paling tepat untuk melakukan itu," ujarnya.
Ia mengakui secara langsung belum melakukan komunikasi dengan Dewan Masjid di DIY. Namun, ia menyebut, ada pengurus Dewan Masjid yang menjadi pengurus MUI DIY dan bisa menjadi jalur komunikasi untuk melakukan hal tersebut.
"Ketika bulan ramadan, semestinya (rumah ibadah) menjadi tempat untuk menjalankan ibadah, melakukan kajian Alquran, dan berbagai ibadah lain," ujarnya.
Ia menambahkan, pengurus ataupun mengelola tempat ibadah juga perlu menata lingkungan agar penggunaan sarana dan prasarana bisa lebih optimal demi kenyamanan untuk ibadah selama ramadan. Menurut dia, orang yang terlibat dalam politik praktis harus mampu menyadari fung dari rumah ibadah.
"Jadi, sarana dan prasarana rumah ibadah harus digunakan demi mendukung kenyamanan ibadah masyarakat, termasuk penggunaannya menyesuaikan aturan maupun perundang-undangan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
