Bandung: Polda Jawa Barat mencatat ada 18 korban akibat insiden perploncoan dalam kegiatan Pramuka di SMAN 1 Ciamis yang bernama Lingkaran Setan. Kasus dugaan perploncoan yang berujung penganiayaan itu kini diusut Polres Ciamis.
"Ada 18 orang junior tersebut menderita luka luka, lebam," kata Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 14 Januari 2022.
Dia menerangkan, polisi mulai melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Antara lain korban, hingga pihak sekolah atau cabang satuan pendidikan.
"Ada tiga orang yang dilaporkan terkait kasus tersebut," imbuhnya.
Dia menuturkan, penyelidikan kasus bermula dari adanya laporan orang tua korban pada 12 Januari 2022. Sedangkan insiden Lingkaran Setan diduga terjadi pada 11 Januari 2022.
Baca: Diduga Salah Paham, Anak di Medan Jadi Korban Persekusi
Meski sudah ada belasan korban, polisi masih menunggu hasil visum untuk bisa menetapkan tersangka kasus dugaan penganiayaan tersebut.
"Kami masih menunggu hasil visum sebelum naik jadi penyidikan. sekarang masih penyelidikan," imbuhnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Barat menyatakan menyayangkan adanya insiden yang menimbulkan korban di lingkungan pendidikan tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, dugaan penganiayaan dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut terjadi saat korban mengikuti kegiatan paskat atau pasukan tongkat yang melatih kemampuan baris berbaris menggunakan tongkat.
"Jadi terkait kejadian Pramuka di SMKN 1 Ciamis, kejadian itu berawal dari hari Sabtu di luar sekolah. Jadi sebetulnya itu kegiatan di luar instansi pendidikan dan tidak ada izin dari sekolah," kata Dedi.
Bandung: Polda Jawa Barat mencatat ada 18 korban akibat insiden
perploncoan dalam kegiatan Pramuka di SMAN 1 Ciamis yang bernama Lingkaran Setan. Kasus dugaan perploncoan yang berujung penganiayaan itu kini diusut Polres Ciamis.
"Ada 18 orang junior tersebut menderita luka luka, lebam," kata Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 14 Januari 2022.
Dia menerangkan, polisi mulai melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Antara lain korban, hingga pihak sekolah atau cabang satuan pendidikan.
"Ada tiga orang yang dilaporkan terkait kasus tersebut," imbuhnya.
Dia menuturkan, penyelidikan kasus bermula dari adanya laporan orang tua korban pada 12 Januari 2022. Sedangkan insiden Lingkaran Setan diduga terjadi pada 11 Januari 2022.
Baca: Diduga Salah Paham, Anak di Medan Jadi Korban Persekusi
Meski sudah ada belasan korban, polisi masih menunggu hasil visum untuk bisa menetapkan tersangka kasus dugaan penganiayaan tersebut.
"Kami masih menunggu hasil visum sebelum naik jadi penyidikan. sekarang masih penyelidikan," imbuhnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Barat menyatakan menyayangkan adanya insiden yang menimbulkan korban di lingkungan pendidikan tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, dugaan penganiayaan dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut terjadi saat korban mengikuti kegiatan paskat atau pasukan tongkat yang melatih kemampuan baris berbaris menggunakan tongkat.
"Jadi terkait kejadian Pramuka di SMKN 1 Ciamis, kejadian itu berawal dari hari Sabtu di luar sekolah. Jadi sebetulnya itu kegiatan di luar instansi pendidikan dan tidak ada izin dari sekolah," kata Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
