Lamongan Larang Perahu 'Berlayar' di Waduk Gondang

Lamongan: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Jawa Timur, melarang perahu-perahu tradisional beroperasi di Waduk Gondang. Kebijakan tersebut merupakan buntut insiden perahu pancing yang tenggelam dan menewaskan 3 orang di Waduk Gondang, Minggu, 7 Februari 2022. “Larangan beroperasi itu sifatnya hanya sementara setelah adanya insiden tenggelam kemarin,” kata Kepala Disparbud Lamongan, Siti Rubikah, Sabtu, 12 Februari 2022. Menurut Rubikah, kebijakan ini untuk mengevaluasi perahu-perahu yang biasa beroperasi agar lebih memperketat standar pengamanan dan pelayanan. Setidaknya, perahu-perahu tersebut harus dilengkapi pelampung yang cukup aman dan ideal. Sehingga, jika sewaktu-waktu ada kecelakaan, para penumpang bisa terbantu dan tak tenggelam. Baca juga: Penghuni Isoter di Bangka Belitung Terus Bertambah “Silakan nanti perahu-perahu milik warga melayani pengunjung. Tapi harus dilengkapi pengaman. Harus ada standar pengamanannya. Kita tak ingin ada musibah serupa hanya karena pengemudi perahu tak paham berlayar,” terangnya. Rubikah memastikan, perahu-perahu yang digunakan harus dalam kondisi baik, siap pakai, dan tak ada yang bocor. Hal tersebut agar tak membahayakan para pengguna. Selain itu, ia juga mengaku akan segera mengumpulkan para pemilik perahu untuk diberi pembekalan secara teknik mengenai keselamatan pemilik dan penumpang saat berkendara. “Jangan sampai begitu ada kecelakaan, dinas yang sepenuhnya disalahkan. Makanya saya harus mengambil sikap, untuk sementara perahu-perahu yang ada itu tidak boleh beroperasi,” tegasnya. Rubikah mengimbau agar perahu-perahu kecil yang biasa dipakai untuk mencari ikan dan banyak bersandar di sekitar Waduk Gondang agar tak dipakai melayani pengunjung. Apalagi, perahu tersebut bentuknya kecil dan idealnya hanya mampu ditumpangi dua orang. “Entah apa pun alasannya. Itu sangat berbahaya bila ada angin dan gelombang saat berada di tengah waduk,” jelas dia.