Sukabumi: Puluhan warga dua desa di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, keracunan usai menyantap makanan pada acara Maulidan pada Sabtu, 14 Desember 2019.
"Jumlah sementara korban keracunan yakni warga Kampung Barujagong RT 04 RW 10, Desa Cisarua dan Kampung Sinagarkolot RT 01 RW 08, Desa Nagrak Utara, mencapai 83 orang," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, melansir Antara, Minggu, 15 Desember 2019.
Menurutnya, sebanyak 58 orang korban ditangani Puskesmas Nagrak, sisanya yakni 23 orang ditangani di posko kesehatan yang dibangun di sekitar lokasi kejadian, dan dua orang lainnya harus dirujuk RS Sekarwangi Cibadak karena kondisi kesehatan yang terus menurun.
Selain itu, 37 orang yang sempat mengalami gejala keracunan telah pulang dan menjalani perawatan jalan. "Tidak menutup kemungkinan jumlah warga yang menjadi korban keracunan bertambah," ujar dia.
Kasus keracunan makanan yang mulai terjadi pada Sabtu malam, 14 Desember 2019, sekitar pukul 23.00 WIB, hingga Minggu pagi, 15 Desember 2019, masih ditangani petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Pihaknya juga masih bersiaga di lokasi untuk membantu evakuasi korban baik dari rumah ke puskesmas, posko kesehatan, maupun ke rumah sakit.
Warga yang mengalami gejala keracunan mayoritas mengeluh pusing, mual, muntah, diare hingga bolak balik buang air besar (BAB).
"Petugas dari kepolisian dan Dinkes pun sudah mengambil contoh makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal ini seperti telur, gudeg nangka, mie, dan sambal," tambahnya.
Daeng mengatakan dalam penanganan kasus keracunan ini pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait dan menyiagakan relawan serta petugas penanggulangan bencana di lokasi.
Sukabumi: Puluhan warga dua desa di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, keracunan usai menyantap makanan pada acara Maulidan pada Sabtu, 14 Desember 2019.
"Jumlah sementara korban keracunan yakni warga Kampung Barujagong RT 04 RW 10, Desa Cisarua dan Kampung Sinagarkolot RT 01 RW 08, Desa Nagrak Utara, mencapai 83 orang," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, melansir
Antara, Minggu, 15 Desember 2019.
Menurutnya, sebanyak 58 orang korban ditangani Puskesmas Nagrak, sisanya yakni 23 orang ditangani di posko kesehatan yang dibangun di sekitar lokasi kejadian, dan dua orang lainnya harus dirujuk RS Sekarwangi Cibadak karena kondisi kesehatan yang terus menurun.
Selain itu, 37 orang yang sempat mengalami gejala keracunan telah pulang dan menjalani perawatan jalan. "Tidak menutup kemungkinan jumlah warga yang menjadi korban keracunan bertambah," ujar dia.
Kasus keracunan makanan yang mulai terjadi pada Sabtu malam, 14 Desember 2019, sekitar pukul 23.00 WIB, hingga Minggu pagi, 15 Desember 2019, masih ditangani petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Pihaknya juga masih bersiaga di lokasi untuk membantu evakuasi korban baik dari rumah ke puskesmas, posko kesehatan, maupun ke rumah sakit.
Warga yang mengalami gejala keracunan mayoritas mengeluh pusing, mual, muntah, diare hingga bolak balik buang air besar (BAB).
"Petugas dari kepolisian dan Dinkes pun sudah mengambil contoh makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal ini seperti telur, gudeg nangka, mie, dan sambal," tambahnya.
Daeng mengatakan dalam penanganan kasus keracunan ini pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait dan menyiagakan relawan serta petugas penanggulangan bencana di lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)