Sleman: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (PDTT) akan memperbanyak pelatihan untuk para penggiat desa wisata. Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal pelayanan dan pengembangan desa wisata.
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT, Taufik Madjid mengatakan kualitas SDM masyarakat desa yang rendah adalah salah satu kendala terbesar untuk memajukan desa wisata.
“Kami akan bekerja sama dengan kementerian dan dinas-dinas terkait untuk memberikan pelatihan kepada warga dan kelompok penggiat desa wisata dan Bumdes dan Pemerintah desa,” kata Taufik.
Pelatihan yang diberikan berfokus untuk meningkatkan kualitas pelayanan, manajemen serta kemampuan promosi misalnya tata kelola wisata, manajemen pengelolaan keuangan dan perparkiran.
Disamping itu pihaknya juga mendorong agar Pemerintah desa wisata dapat menggunakan dana desa untuk mengembangkan infratsruktur dan akses menuju daerah wisata.
“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membantu menangani keterbatasan infrastruktur, akses, dan sinyal komunikasi di desa wisata,” kata dia.
Pengembangan desa menjadi desa wisata adalah salah satu program yang tengah digiatkan oleh Kemendes. Pasalnya sektor pariwisata mampu mempercepat mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di desa.
Dalam RPJMD, Kemendes PDTT menargetkan ada 2.000 desa berkembang menjadi desa mandiri. Selain itu 5.000 desa sangat tertinggal menjadi desa berkembang. Untuk itu Kemendes PDT mendorong Pemdes dan BUMdes di desa wisata dapat mencontoh dan mereplika keberhasilan desa-desa wisata yang meraih penghargaan.
Sleman: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (PDTT) akan memperbanyak pelatihan untuk para penggiat desa wisata. Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal pelayanan dan pengembangan desa wisata.
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT, Taufik Madjid mengatakan kualitas SDM masyarakat desa yang rendah adalah salah satu kendala terbesar untuk memajukan desa wisata.
“Kami akan bekerja sama dengan kementerian dan dinas-dinas terkait untuk memberikan pelatihan kepada warga dan kelompok penggiat desa wisata dan Bumdes dan Pemerintah desa,” kata Taufik.
Pelatihan yang diberikan berfokus untuk meningkatkan kualitas pelayanan, manajemen serta kemampuan promosi misalnya tata kelola wisata, manajemen pengelolaan keuangan dan perparkiran.
Disamping itu pihaknya juga mendorong agar Pemerintah desa wisata dapat menggunakan dana desa untuk mengembangkan infratsruktur dan akses menuju daerah wisata.
“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membantu menangani keterbatasan infrastruktur, akses, dan sinyal komunikasi di desa wisata,” kata dia.
Pengembangan desa menjadi desa wisata adalah salah satu program yang tengah digiatkan oleh Kemendes. Pasalnya sektor pariwisata mampu mempercepat mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di desa.
Dalam RPJMD, Kemendes PDTT menargetkan ada 2.000 desa berkembang menjadi desa mandiri. Selain itu 5.000 desa sangat tertinggal menjadi desa berkembang. Untuk itu Kemendes PDT mendorong Pemdes dan BUMdes di desa wisata dapat mencontoh dan mereplika keberhasilan desa-desa wisata yang meraih penghargaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
