ilustrasi/Medcom.id

Kekeringan di Jateng Makin Parah, 7 Juta Liter Air Bersih Didistribusikan

Media Indonesia • 15 Agustus 2023 09:06

Jawa Tengah: Kekeringan di Jawa Tengah kian parah. Berdasarkan dara dari BPBD Jateng, 148 desa di 69 kecamatan yang tersebar di 22 kabupaten/kota di Jawa Tengah mengalami kekeringan. Namun, awal pekan ini telah bertambah lebih dari 200 desa. Di Kabupaten Blora sebelumnya tercatat hanya 24 desa kini meningkat menjadi 124 desa kesulitan air bersih, Grobogan dari 41 desa menjadi lebih dari 50 desa, juga daerah lain seperti Pati, Kudus, Demak, Rembang, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan dan Pemalang. "Jumlah desa meminta bantuan air terus bertambah, kami bersama instansi terkait seperti kepolisian, PMI dan perusahaan swasta terus menggelontorkan bantuan air ke desa-desa terlanda kekeringan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih, Selasa, 15 Agustus 2023. Untuk memenuhi kebutuhan warga, Pemprov dan BPBD Jateng telah mendistribusikan 7,1 juta liter air bersih telah disalurkan kepada warga terlanda kekeringan. "Rata-rata sudah empat bulan tidak ada hujan sehingga sumber mata air mengering," kata Kepala BPBD Kabupaten Blora Widjanarsih. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak jauh hari telah mengingatkan untuk mewaspadai potensi kekeringan dan krisis air bersih di sejumlah daerah, sehingga beberapa skema untuk mengantisipasi kekeringan itu dilakukan diantaranya dengan menggelontorkan bantuan air bersih. Hingga saat ini, jumlah bantuan air bersih yang disalurkan ke desa-desa telah mencapai 7,1 juta liter. Kabupaten Blora dan Grobogan merupakan daerah terparah dilanda kekeringan dan krisis air bersih, namun dengan semakin panjangnya kemarau ini tidak menutup kemungkinan jumlah desa terlanda krisis air bersih akan bertambah. "Kita siapkan dan siap distribusi bantuan air bersih itu, tinggal mengajukan saja," imbuhnya. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyiapkan langkah jangka panjang, yakni menjaga dan merawat sumber-sumber mata air dengan memperbanyak menanam pohon, pengelolaan sumber mata air juga harus dilakukan dengan membuat saluran distribusinya.

Jawa Tengah: Kekeringan di Jawa Tengah kian parah. Berdasarkan dara dari BPBD Jateng, 148 desa di 69 kecamatan yang tersebar di 22 kabupaten/kota di Jawa Tengah mengalami kekeringan.

Namun, awal pekan ini telah bertambah lebih dari 200 desa. Di Kabupaten Blora sebelumnya tercatat hanya 24 desa kini meningkat menjadi 124 desa kesulitan air bersih, Grobogan dari 41 desa menjadi lebih dari 50 desa, juga daerah lain seperti Pati, Kudus, Demak, Rembang, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan dan Pemalang.

"Jumlah desa meminta bantuan air terus bertambah, kami bersama instansi terkait seperti kepolisian, PMI dan perusahaan swasta terus menggelontorkan bantuan air ke desa-desa terlanda kekeringan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih, Selasa, 15 Agustus 2023.

Untuk memenuhi kebutuhan warga, Pemprov dan BPBD Jateng telah mendistribusikan 7,1 juta liter air bersih telah disalurkan kepada warga terlanda kekeringan.

"Rata-rata sudah empat bulan tidak ada hujan sehingga sumber mata air mengering," kata Kepala BPBD Kabupaten Blora Widjanarsih.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak jauh hari telah mengingatkan untuk mewaspadai potensi kekeringan dan krisis air bersih di sejumlah daerah, sehingga beberapa skema untuk mengantisipasi kekeringan itu dilakukan diantaranya dengan menggelontorkan bantuan air bersih.

Baca: Puncak Kemarau, Pemkab Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan

Hingga saat ini, jumlah bantuan air bersih yang disalurkan ke desa-desa telah mencapai 7,1 juta liter.

Kabupaten Blora dan Grobogan merupakan daerah terparah dilanda kekeringan dan krisis air bersih, namun dengan semakin panjangnya kemarau ini tidak menutup kemungkinan jumlah desa terlanda krisis air bersih akan bertambah.

"Kita siapkan dan siap distribusi bantuan air bersih itu, tinggal mengajukan saja," imbuhnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyiapkan langkah jangka panjang, yakni menjaga dan merawat sumber-sumber mata air dengan memperbanyak menanam pohon, pengelolaan sumber mata air juga harus dilakukan dengan membuat saluran distribusinya.