Hasil Survei, 37% Pelajar di Jatim Terpapar Paham Radikal dan Intoleran

Kediri: Hasil survei Bakesbangpol Jawa Timur bersama Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mencatat sebanyak 37 persen pelajar di Jawa Timur terpapar radikalisme dan intoleransi.  Data ini terkuak dalam diskusi yang digelar DPW Barikade Gus Dur Jawa Timur di Kota Kediri. Kepala Bidang Integrasi Bangsa Bakesbangpol Jawa Timur, Johan Fitriadi mengatakan survei ini  dilakukan pada 2019 lalu bersama Unair melibatkan 1.000 lebih responden. "Para pelajar ini perpapar karena media sosial, lingkungan, kondisi ekonomi serta bullying, " ujarnya. Sebagai langkah antisipasi, lanjut Johan, Bakesbangpol Jatim akan mengintralisasikan kurikulum Pancasila dan toleransi ke sekolah-sekolah yang saat ini sedang dimulai. "Selian itu juga menggandeng FKUB, forum pembauran hingga membuat konten kebaikan untuk disebar di media sosial, maupun youtube dengan menggandeng konten kreator, momika sehingga bisa mengena kepada kaum milenial, " ujarnya. Baca: 2 Jurnalis di Lampung Terluka Saat Kericuhan Penangkapan Pimpinan Khilafatul Muslimin Selain itu, Bakesbangpol juga menggandeng DPW Barikade Gus Dur Jawa Timur dengan menggelar roadshow ke daerah-daerah dengan mengelar diskusi-diskusi kebangsaan. Sementara Ahmad Arizil, Ketua DPW Barikade Gus Dur mengatakan diskusi yang diikuti anggotanya se-ekskaresidenan Kediri sebagai upaya antisipasi penyebaran faham intoleransi dan radikalisme yang akhir-akhir ini menyasar kaum milenial. "Mereka mengatas namankan agama hanya untuk tujian politik yang memicu perpecahan bangsa dan negara. Seperti kelompok khilafatul muslimin yang ingin mengubah pancasila sebagai ideologi bangsa, " tandasnya.  Forum serupa akan dilakukan Barikade Gus Dur secara rutin di beberapa kota dan kabupaten agar ke depan tidak ditemukan kasus intoleransi khususnya di kalangan pelajar.