Batu: Angka stunting di Kota Batu, Jawa Timur, terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan ada 2018, angka stunting di Kota Batu berada di kisaran 28 persen.
Selanjutnya pada 2021, angka stunting mengalami penurunan hingga 15 persen. Namun hingga tahun ini Dewanti menilai penurunan angka stunting masih sangat pelan.
"Saya berharap angka stunting bisa turun hingga dibawah 10 persen, untuk itu dibutuhkan kerjasama dari semua pihak termasuk ibu dari anak-anak di Kota Batu," kata Dewanti saat Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) di Hotel Jambuluwuk Kota Batu, Kamis, 24 November 2022.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Batu untuk menekan angka stunting adalah dengan memberikan sosialisasi kepada para petugas kesehatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Sosialisasi disampaikan saat Rakerkesda ini.
Dalam kegiatan ini, para petugas kesehatan dijelaskan tentang langkah-langkah dalam mencapai sasaran strategis kesehatan yaitu penurunan balita stunting. Selain itu juga tentang peningkatan mutu dan akses pelayanan kesehatan, peningkatan cakupan imunisasi balita, hingga penerapan program inovasi tourism health service.
Lewat kegiatan ini, Dewanti berharap para petugas kesehatan dapat memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat. Sehingga mereka bisa hidup lebih sehat.
“Dalam kesempatan ini, saya mengimbau agar masyarakat tetap menjaga prokes, menerima vaksin booster dan makan sehat, istirahat yang cukup,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Kartika Trisulandari, mengatakan salah satu langkah yang sudah dilakukan oleh pihaknya untuk menekan angka stunting yakni dengan menandatangani MoU dengan Kemenag Kota Batu.
"Untuk pembinaan calon pengantin dan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi untuk mengatasi kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Batu: Angka
stunting di Kota Batu,
Jawa Timur, terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan ada 2018, angka stunting di Kota Batu berada di kisaran 28 persen.
Selanjutnya pada 2021, angka stunting mengalami penurunan hingga 15 persen. Namun hingga tahun ini Dewanti menilai penurunan angka
stunting masih sangat pelan.
"Saya berharap angka stunting bisa turun hingga dibawah 10 persen, untuk itu dibutuhkan kerjasama dari semua pihak termasuk ibu dari anak-anak di Kota Batu," kata Dewanti saat Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) di Hotel Jambuluwuk Kota Batu, Kamis, 24 November 2022.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Batu untuk menekan angka stunting adalah dengan memberikan sosialisasi kepada para petugas kesehatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Sosialisasi disampaikan saat Rakerkesda ini.
Dalam kegiatan ini, para petugas kesehatan dijelaskan tentang langkah-langkah dalam mencapai sasaran strategis kesehatan yaitu penurunan balita stunting. Selain itu juga tentang peningkatan mutu dan akses pelayanan kesehatan, peningkatan cakupan imunisasi balita, hingga penerapan program inovasi tourism health service.
Lewat kegiatan ini, Dewanti berharap para petugas kesehatan dapat memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat. Sehingga mereka bisa hidup lebih sehat.
“Dalam kesempatan ini, saya mengimbau agar masyarakat tetap menjaga prokes, menerima vaksin booster dan makan sehat, istirahat yang cukup,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Kartika Trisulandari, mengatakan salah satu langkah yang sudah dilakukan oleh pihaknya untuk menekan angka stunting yakni dengan menandatangani MoU dengan Kemenag Kota Batu.
"Untuk pembinaan calon pengantin dan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi untuk mengatasi kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
