Yogyakarta: Covid-19 subvarian Omicron XBB diduga sudah masuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Indikatornya dari penambahan jumlah kasus harian yang mencapai ratusan.
"Kasus (covid-19) meningkat bulan (Oktober) lalu, lebih tinggi dibanding Agustus (dan) September," kata Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Gunadi, Jumat, 4 November 2022.
Dalam sepakan terakhir, penambahan kasus covid-19 di DIY tembus dari puluhan menjadi ratusan. Rinciannya, 104 kasus pada 3 November, 139 pada 2 November, 124 pada 1 November, 72 pada 31 Oktober, 79 pada 30 Oktober, 97 pada 29 Oktober, dan 68 pada 28 Oktober.
Sementara, pada awal Oktober jumlah kasus harian sekitar 20 hingga 30 kasus. Gunadi mengatakan pihaknya belum bisa memastikan valid tidaknya subvarian Omicron itu telah masuk DIY.
Ia mengatakan konfirmasi itu tetap harus menunggu hasil pemeriksaan dengan metode whole genome sequencing atau sampel pasien.
"Hasil pemeriksaan 69 dari total 96 sampel yang diambil periode Agustus-September belum ditemukan (Covid-19 subvarian Omicron XBB)," ujarnya.
Ia menambahkan, FKKMK UGM kini tengah melanjutkan pemeriksaan sampel pasien periode Oktober-November. Pemeriksaan sampel pasien periode tersebut diperkirakan bisa memastikan keberadaan subvarian Omicron di DIY.
"Untuk saat ini kamu mau running lagi (pemeriksaan sampel). Isyaallah (dinulai) pekan depan," ujarnya.
Yogyakarta:
Covid-19 subvarian
Omicron XBB diduga sudah masuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Indikatornya dari penambahan jumlah kasus harian yang mencapai ratusan.
"Kasus (covid-19) meningkat bulan (Oktober) lalu, lebih tinggi dibanding Agustus (dan) September," kata Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Gunadi, Jumat, 4 November 2022.
Dalam sepakan terakhir, penambahan kasus covid-19 di
DIY tembus dari puluhan menjadi ratusan. Rinciannya, 104 kasus pada 3 November, 139 pada 2 November, 124 pada 1 November, 72 pada 31 Oktober, 79 pada 30 Oktober, 97 pada 29 Oktober, dan 68 pada 28 Oktober.
Sementara, pada awal Oktober jumlah kasus harian sekitar 20 hingga 30 kasus. Gunadi mengatakan pihaknya belum bisa memastikan valid tidaknya subvarian Omicron itu telah masuk DIY.
Ia mengatakan konfirmasi itu tetap harus menunggu hasil pemeriksaan dengan metode
whole genome sequencing atau sampel pasien.
"Hasil pemeriksaan 69 dari total 96 sampel yang diambil periode Agustus-September belum ditemukan (Covid-19 subvarian Omicron XBB)," ujarnya.
Ia menambahkan, FKKMK UGM kini tengah melanjutkan pemeriksaan sampel pasien periode Oktober-November. Pemeriksaan sampel pasien periode tersebut diperkirakan bisa memastikan keberadaan subvarian Omicron di DIY.
"Untuk saat ini kamu mau running lagi (pemeriksaan sampel). Isyaallah (dinulai) pekan depan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
