Malang: BPBD Kota Malang menyiapkan dua lokasi pengungsian warga terdampak banjir bandang. Seperti diketahui, banjir bandang yang menerjang Kota Batu, juga berdampak di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 4 November 2021.
Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto, mengatakan, di Kota Malang ada dua tempat pengungsian. Pertama di Kelurahan Jatimulyo RW09, dan ada kurang lebih 150-200 orang yang mengungsi karena ada 61 rumah yang terdampak.
"Kedua di Senaputra itu adalah untuk warga Kampung Putih. Itu kurang lebih ada 150 orang mengungsi yang rumahnya rentan dan rawan terhadap dampak banjir," katanya saat dikonfirmasi.
Alie menegaskan, mayoritas rumah warga yang terdampak banjir bandang berada di pinggir aliran Sungai Brantas di Kota Malang. Dia mengaku, ketinggaian air sungai saat itu mencapai hingga 4 meter.
"Ketinggian air, kalau nilainya dari yang biasa bisa 4 meter. Kalau air masuk ke rumah sampai 90 sentimeter," ujarnya.
Baca: Wilayah Terdampak Banjir Bandang di Batu Bertambah
Hingga saat ini, total rumah terdampak kurang lebih ada 150 rumah. Sementara itu rumah yang hanyut saat ini ada 7 rumah.
"7 rumah roboh atau hanyut, baik dapurnya atau yang lain, terkena air sungai," imbuhnya.
Banjir bandang di Kota Malang disinyalir merupakan kiriman dari Kota Batu. Sebab, saat kejadian berlangsung, wilayah Kota Malang hanya diguyur hujan dengan intensitas ringan.
"Enggak ada hujan, di kota gerimis saja. Banjir bandang dari Batu," ungkapnya.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, Kamis 4 November 2021, pada pukul 14.00 WIB. Bencana tersebut terjadi setelah hujan dengan intesitas tinggi mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno.
Malang: BPBD Kota Malang menyiapkan dua lokasi pengungsian warga terdampak
banjir bandang. Seperti diketahui, banjir bandang yang menerjang Kota Batu, juga berdampak di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 4 November 2021.
Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto, mengatakan, di Kota Malang ada dua tempat pengungsian. Pertama di Kelurahan Jatimulyo RW09, dan ada kurang lebih 150-200 orang yang mengungsi karena ada 61 rumah yang terdampak.
"Kedua di Senaputra itu adalah untuk warga Kampung Putih. Itu kurang lebih ada 150 orang mengungsi yang rumahnya rentan dan rawan terhadap dampak banjir," katanya saat dikonfirmasi.
Alie menegaskan, mayoritas rumah warga yang terdampak banjir bandang berada di pinggir aliran Sungai Brantas di Kota Malang. Dia mengaku, ketinggaian air sungai saat itu mencapai hingga 4 meter.
"Ketinggian air, kalau nilainya dari yang biasa bisa 4 meter. Kalau air masuk ke rumah sampai 90 sentimeter," ujarnya.
Baca:
Wilayah Terdampak Banjir Bandang di Batu Bertambah
Hingga saat ini, total rumah terdampak kurang lebih ada 150 rumah. Sementara itu rumah yang hanyut saat ini ada 7 rumah.
"7 rumah roboh atau hanyut, baik dapurnya atau yang lain, terkena air sungai," imbuhnya.
Banjir bandang di Kota Malang disinyalir merupakan kiriman dari Kota Batu. Sebab, saat kejadian berlangsung, wilayah Kota Malang hanya diguyur hujan dengan intensitas ringan.
"Enggak ada hujan, di kota gerimis saja. Banjir bandang dari Batu," ungkapnya.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, Kamis 4 November 2021, pada pukul 14.00 WIB. Bencana tersebut terjadi setelah hujan dengan intesitas tinggi mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
