Pesan Waisak, Umat Diajak Perkuat Hidup dengan Kasih Sayang

Magelang: Malam Perayaan Puncak Waisak 2568 BE/2024 di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah pada Kamis malam, 23 Mei 2024, jadi momen penting umat Buddha. Kegiatan puncak tersebut juga dihadiri Duta Besar Ukraina, Mesir, Srilanka, Palestina, hingga Yodania.  Ketua Panitia Lampion Waisak 2024, Fatmawati mengatakan kegiatan di Candi Borobudur menjadi momen spiritualitas. Terlebih Candi Borobudur merupakan tempat bersejarah dan sakral dalam kegiatan perayaan Waisak.  "Kita renungkan ajaran-ajaran Buddha tentang cinta kasih dan kemanusiaan," kata dia.  Perayaan malam Waisak tersebut juga dilakukan dengan menerbangkan 2.568 lampion. Api lampion tersebut berasal dari api abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.   "Lampion-lampion yang diterbangkan tak hanya menerangi langit dan lingkungan sekitar, tapi juga membawa pesan kedamaian bagi semua," ujarnya.  Lampion-lampion yang terbang juga menjadi lambang perwakilan dari doa-doa yang disampaikan sebelum mengudara. Menurut dia, doa penting dalam kehidupan yakni menjaga harmoni kehidupan sesama di bumi.  "Perayaan ini mengingatkan hidup berdampingan dalam harmoni. Kita hidup bekerja sama untuk kebaikan bersama," ujarnya.  Ia mengungkapkan momentum Waisak juga menitipkan pesan perkuat tekad menerapkan ajaran-ajaran Buddha dalam kehidupan. Bagi pengikutnya, lanjutnya, Buddha menjadi teladan sesama dan memberi inspirasi bagi kehidupan masyarakat.  "Kita perlu memperbarui komitmen hidup untuk kebenaran dan kasih sayang, baik untuk ummat Buddha indonesia dan dunia. Perdamaian dunia terwujud dari batin-batin yang damai," ucapnya.