medcom.id, Tegal: Hubungan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dengan wakilnya, Nur Sholeh, tak harmonis. Perseteruan itu memunculkan gelombang wacana tuntutan pelengseran Siti Masitha dan Nur Sholeh dari jabatan masing-masing.
Sejumlah elemen tokoh masyarakat dan aktifis pun menggelar pertemuan bersama mengevaluasi juga mengkritisi kinerja dua pemimpin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah, itu. Mereka menilai Siti Masitha dan Nur Sholeh tak mampu memimpin masyarakat Tegal.
Pertemuan berlangsung di Ruang Kuala Hotel Bahari In, Tegal, Senin malam, 6 April 2015. Mereka pun membahas sejumlah kebijakan Wali Kota yang dinilai arogan dan tak prorakyat.
"Itu tidak mencerminkan keharmonisan antara wali kota dan wakilnya. Jika ditemukan pelanggaran yang cukup vital akan kita wacanakan untuk pelengseran," kata mantan anggota DPRD Kota Tegal, Agil Royanto.
Agil mengatakan pertemuan itu sebagai tinda lanjut kemarahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Wakil Wali Kota Nur Sholeh dan Sekretaris Daerah Kota Tegal Imam Badarudin. Beberapa bulan lalu, Gubernur marah-marah terkait acara Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil).
Nur Sholeh enggan menyampaikan usulan soal ekonomi daerahnya di acara itu. Justru, Nur Sholeh menjadikan Imam Badaruddin sebagai wakilnya.
Ganjar naik pitam. Belakangan, muncul kabar yang menyebutkan sikap Nur Sholeh itu merupakan bagian perseteruan antara dirinya dengan Siti Masitha.
medcom.id, Tegal: Hubungan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dengan wakilnya, Nur Sholeh, tak harmonis. Perseteruan itu memunculkan gelombang wacana tuntutan pelengseran Siti Masitha dan Nur Sholeh dari jabatan masing-masing.
Sejumlah elemen tokoh masyarakat dan aktifis pun menggelar pertemuan bersama mengevaluasi juga mengkritisi kinerja dua pemimpin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah, itu. Mereka menilai Siti Masitha dan Nur Sholeh tak mampu memimpin masyarakat Tegal.
Pertemuan berlangsung di Ruang Kuala Hotel Bahari In, Tegal, Senin malam, 6 April 2015. Mereka pun membahas sejumlah kebijakan Wali Kota yang dinilai arogan dan tak prorakyat.
"Itu tidak mencerminkan keharmonisan antara wali kota dan wakilnya. Jika ditemukan pelanggaran yang cukup vital akan kita wacanakan untuk pelengseran," kata mantan anggota DPRD Kota Tegal, Agil Royanto.
Agil mengatakan pertemuan itu sebagai tinda lanjut kemarahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Wakil Wali Kota Nur Sholeh dan Sekretaris Daerah Kota Tegal Imam Badarudin. Beberapa bulan lalu, Gubernur marah-marah terkait acara Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil).
Nur Sholeh enggan menyampaikan usulan soal ekonomi daerahnya di acara itu. Justru, Nur Sholeh menjadikan Imam Badaruddin sebagai wakilnya.
Ganjar naik pitam. Belakangan, muncul kabar yang menyebutkan sikap Nur Sholeh itu merupakan bagian perseteruan antara dirinya dengan Siti Masitha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)
