medcom.id, Denpasar: Polda Bali tidak buru-buru dan gegabah menetapkan tersangka baru dalam pembunuhan bocah Angeline, 8 tahun. Penyidik perlu mengumpulkan dan menguatkan dengan alat bukti lainnya, tidak sekadar mengandalkan keterangan tersangka sebagai alat bukti.
"Ketika tersangka AG (Agus Tai) sudah memberikan keterangan tentang adanya tersangka lain yang terlibat, namun kita belum menetapkan tersangka baru. Mengapa? Karena kita mengandalkan keterangan tersangka sebagai alat bukti untuk tersangka lain," kata Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Franki Sompie saat ditemui di Markas Polda Bali, Kamis (25/6/2015).
Ronny menjelaskan, kepada penyidik tersangka pembunuh Angeline, Agus Tai, menyebutkan ada pihak lain sebagai pelaku utama Engeline, 16 Mei lalu. ronny juga memastikan pihaknya tidak akan mempublikasikan detail hasil penyidikan kepada media karena informasi itu merupakan informasi yang dikecualikan.
"Informasi para saksi tidak akan kami rinci karena itu akan membuka telanjang hasil penyidikan. Karena itu akan memudahkan penasihat hukum dan tersangka memberikan perlawanan," tegas Ronny.
Apaila seluruh hasil pemeriksaan baik secara scientivic, ilmiah sudah selesai dan ada kesesuaian antara keterangan Agus dengan hasil olah TKP, kata Ronny, pihaknya akan mengumumkan nama-nama lain yang disebutkan Agus.
Ronny memastikan selalu terbuka kemungkinan muncul tersangka lain. Ia menangkap kuat ada indikasi tersangka baru. Ia berjanji akan mengumumkan ke media jika ada tersangka baru.
Seperti diberikan, Angeline dilaporkan hilang pada 16 Juni 2015. Tiga minggu kemudian, tepatnya 10 Juni, ia ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa terkubur di belakang rumah ibu angkatnya, Margriet Ch Megawe.
Polisi telah menetapkan satu tersangka pembunuhan Angeline, yakni Agus Tai. Agus adalah pembantu di rumah Margriet. Sementara Margriet oleh Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus penelantaran anak dan kekerasan rumah tangga.
medcom.id, Denpasar: Polda Bali tidak buru-buru dan gegabah menetapkan tersangka baru dalam pembunuhan bocah Angeline, 8 tahun. Penyidik perlu mengumpulkan dan menguatkan dengan alat bukti lainnya, tidak sekadar mengandalkan keterangan tersangka sebagai alat bukti.
"Ketika tersangka AG (Agus Tai) sudah memberikan keterangan tentang adanya tersangka lain yang terlibat, namun kita belum menetapkan tersangka baru. Mengapa? Karena kita mengandalkan keterangan tersangka sebagai alat bukti untuk tersangka lain," kata Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Franki Sompie saat ditemui di Markas Polda Bali, Kamis (25/6/2015).
Ronny menjelaskan, kepada penyidik tersangka pembunuh Angeline, Agus Tai, menyebutkan ada pihak lain sebagai pelaku utama Engeline, 16 Mei lalu. ronny juga memastikan pihaknya tidak akan mempublikasikan detail hasil penyidikan kepada media karena informasi itu merupakan informasi yang dikecualikan.
"Informasi para saksi tidak akan kami rinci karena itu akan membuka telanjang hasil penyidikan. Karena itu akan memudahkan penasihat hukum dan tersangka memberikan perlawanan," tegas Ronny.
Apaila seluruh hasil pemeriksaan baik secara scientivic, ilmiah sudah selesai dan ada kesesuaian antara keterangan Agus dengan hasil olah TKP, kata Ronny, pihaknya akan mengumumkan nama-nama lain yang disebutkan Agus.
Ronny memastikan selalu terbuka kemungkinan muncul tersangka lain. Ia menangkap kuat ada indikasi tersangka baru. Ia berjanji akan mengumumkan ke media jika ada tersangka baru.
Seperti diberikan, Angeline dilaporkan hilang pada 16 Juni 2015. Tiga minggu kemudian, tepatnya 10 Juni, ia ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa terkubur di belakang rumah ibu angkatnya, Margriet Ch Megawe.
Polisi telah menetapkan satu tersangka pembunuhan Angeline, yakni Agus Tai. Agus adalah pembantu di rumah Margriet. Sementara Margriet oleh Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus penelantaran anak dan kekerasan rumah tangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DOR)
