Tangerang: Unit donor darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan, masih menggenjot penyerapan darah gratis bagi warga. Diperkirakan pada 2019 ini, anggaran belanja daerah untuk darah gratis di Kota Tangerang Selatan, mengalami Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) hingga Rp3 miliar dari Rp5 miliar yang dianggarkan.
"Kita sudah simpan alokasi kurang lebih Rp5 miliar. Tapi ternyata Silpa hampir di atas Rp3 miliar," kata Kepala UDD PMI Kota Tangsel, Suhara Manullang, saat dikonfirmasi, Jumat, 29 November 2019.
Suhara menjelaskan Kota Tangsel menjadi kota pertama dan satu-satunya yang mensubsidi penuh biaya pengolahan darah. Sehingga dana pengolahan darah bagi warga Tangsel gratis 100 persen sebagaimana diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 14 tahun 2017.
"Kita evaluasi apa yang terjadi, atau memang masyarakat tidak tahu, bahwa ternyata ada darah di PMI Tangsel, yang bahkan biayanya kita tanggung," jelas Suhara.
Menurut Suhara, jajaran PMI Kota Tangsel telah menyosialisasikan kepada masyarakat terkait penggunaan darah gratis tersebut. Selain itu upaya kerjasama dengan sejumlah rumah sakit swasta di Tangsel juga terus dilakukan.
PMI Kota Tangsel selanjutnya berusaha agar seluruh rumah sakit di Tangsel bisa bekerja sama dengan pihaknya.
"Saat ini dari 30 rumah sakit, baru terdapat 18 rumah sakit yang sudah Memorandum of Understanding (MoU) atau bekerja sama dengan PMI Tangsel," ungkap Suhara.
Tangerang: Unit donor darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan, masih menggenjot penyerapan darah gratis bagi warga. Diperkirakan pada 2019 ini, anggaran belanja daerah untuk darah gratis di Kota Tangerang Selatan, mengalami Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) hingga Rp3 miliar dari Rp5 miliar yang dianggarkan.
"Kita sudah simpan alokasi kurang lebih Rp5 miliar. Tapi ternyata Silpa hampir di atas Rp3 miliar," kata Kepala UDD PMI Kota Tangsel, Suhara Manullang, saat dikonfirmasi, Jumat, 29 November 2019.
Suhara menjelaskan Kota Tangsel menjadi kota pertama dan satu-satunya yang mensubsidi penuh biaya pengolahan darah. Sehingga dana pengolahan darah bagi warga Tangsel gratis 100 persen sebagaimana diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 14 tahun 2017.
"Kita evaluasi apa yang terjadi, atau memang masyarakat tidak tahu, bahwa ternyata ada darah di PMI Tangsel, yang bahkan biayanya kita tanggung," jelas Suhara.
Menurut Suhara, jajaran PMI Kota Tangsel telah menyosialisasikan kepada masyarakat terkait penggunaan darah gratis tersebut. Selain itu upaya kerjasama dengan sejumlah rumah sakit swasta di Tangsel juga terus dilakukan.
PMI Kota Tangsel selanjutnya berusaha agar seluruh rumah sakit di Tangsel bisa bekerja sama dengan pihaknya.
"Saat ini dari 30 rumah sakit, baru terdapat 18 rumah sakit yang sudah Memorandum of Understanding (MoU) atau bekerja sama dengan PMI Tangsel," ungkap Suhara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
