Cirebon: Kedua anak Kaur Keuangan Desa Citemu, Cirebon, Nurhayati, menjadi korban perundungan. Hal ini terjadi usai Nurhayati ditetapkan sebagai tersangka korupsi.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Yuningsih, prihatin atas kondisi tersebut. Ia sempat menjenguk dua putri Nurhayati dikediamannya di Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
"Kemarin saya ke rumah Nurhayati, untuk memberikan dukungan kepada keluarga dan anaknya," kata Yuningsih, Senin 21 Februari 2022.
Perempuan asli Cirebon itu menceritakan salah satu anak Nurhayati menangis saat bertemu dengannya. Sedangkan anak Nurhayati yang paling kecil sakit demam.
"Terlihat beban yang cukup berat pada anak kecil seusianya," ujarnya.
Saat ini Nurhayati sedang mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Cirebon. Kondisi kesehatan Nurhayati menurun setelah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan suami Nurhayati tidak di rumah karena bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).
"Saya sangat prihatin dengan kondisi kedua anaknya. Karena mereka juga mendapatkan perundungan dari rekan-rekan yang lain," kata Yuningsih.
Baca: Ketua BPD Citemu Pastikan Nurhayati Tidak Terlibat Korupsi
Yuningsih mengungkapkan anak Nurhayati sering diolok rekannya dengan menyebutkan orang tuanya sebagai koruptor dan tahanan. Yuningsih meminta Komisi Perlindungan Anak atau instansi lainnya memberikan pendampingan.
"Saya berharap, komisi perlindungan anak untuk bisa melakukan pendampingan, terhadap dua anak Nurhayati," kata Yuningsih.
Nurhayati selaku mantan Kaur Keuangan Desa Citemu ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian setelah melaporkan tindakan korupsi yang dilakukan atasannya. Nurhayati didakwa ikut terlibat dalam tindakan korupsi itu dengan menyerahkan dana desa kepada Kuwu (kepala desa), bukan pada Kaur atau Kesra di desa tersebut.
Cirebon: Kedua anak Kaur Keuangan Desa Citemu, Cirebon, Nurhayati, menjadi korban
perundungan. Hal ini terjadi usai Nurhayati ditetapkan sebagai tersangka
korupsi.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Yuningsih, prihatin atas kondisi tersebut. Ia sempat menjenguk dua putri Nurhayati dikediamannya di
Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
"Kemarin saya ke rumah Nurhayati, untuk memberikan dukungan kepada keluarga dan anaknya," kata Yuningsih, Senin 21 Februari 2022.
Perempuan asli Cirebon itu menceritakan salah satu anak Nurhayati menangis saat bertemu dengannya. Sedangkan anak Nurhayati yang paling kecil sakit demam.
"Terlihat beban yang cukup berat pada anak kecil seusianya," ujarnya.
Saat ini Nurhayati sedang mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Cirebon. Kondisi kesehatan Nurhayati menurun setelah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan suami Nurhayati tidak di rumah karena bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).
"Saya sangat prihatin dengan kondisi kedua anaknya. Karena mereka juga mendapatkan perundungan dari rekan-rekan yang lain," kata Yuningsih.
Baca:
Ketua BPD Citemu Pastikan Nurhayati Tidak Terlibat Korupsi
Yuningsih mengungkapkan anak Nurhayati sering diolok rekannya dengan menyebutkan orang tuanya sebagai koruptor dan tahanan. Yuningsih meminta Komisi Perlindungan Anak atau instansi lainnya memberikan pendampingan.
"Saya berharap, komisi perlindungan anak untuk bisa melakukan pendampingan, terhadap dua anak Nurhayati," kata Yuningsih.
Nurhayati selaku mantan Kaur Keuangan Desa Citemu ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian setelah melaporkan tindakan korupsi yang dilakukan atasannya. Nurhayati didakwa ikut terlibat dalam tindakan korupsi itu dengan menyerahkan dana desa kepada Kuwu (kepala desa), bukan pada Kaur atau Kesra di desa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
