Banjarnegara: Slamet Tohari, 45, pelaku pembunuhan sekaligus penipuan dengan modus penggandaan uang ditangkap. Dukun pengganda uang tersebut tega membunuh sebanyak 10 orang lantaran kesal sering ditagih uang hasil penggandaan.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, mengatakan rata-rata korban menyerahkan uang sebanyak Rp50 juta hingga Rp70 juta karena tergiur dengan keuntungan yang dijanjikan. Nyatanya, uang tersebut digunakan tersangka untuk membayar utang.
"Motif dari tersangka melakukan pembunuhan ialah kesal karena sering ditagih terkait masalah penggandaan uang dan takut korban lapor ke kepolisian,” kata AKBP Hendri Yulianto, dikutip dari tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Selasa, 4 April 2023.
Hingga Senin, 3 April 2023, polisi menemukan setidaknya 10 mayat yang dikubur di area kebun milik tersangka. Seluruh korban dibunuh dengan racun potasium dan obat penenang.
"Kebun menjadi ‘tempat ritual’ tersangka dengan korban,” ujar Hendri.
Baca: Istri Pembunuh Berantai di Banjarnegara Ungkap Perilaku Suaminya
Selain ST, polisi juga menangkap seorang pria berinisial BS yang merupakan tangan kanan pelaku utama. BS bertugas mengiklankan ST sebagai pengganda uang di media sosial.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan proses identifikasi korban. Para korban diketahui berasal dari luar Banjarnegara.
"Bagi masyarakat yang merasa keluarganya hilang dan pernah berhubungan dengan Tohari, kami persilakan untuk mendatangi Polres Banjarnegara," kata dia. (Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Banjarnegara: Slamet Tohari, 45, pelaku
pembunuhan sekaligus penipuan dengan modus penggandaan uang ditangkap. Dukun pengganda uang tersebut tega membunuh sebanyak 10 orang lantaran kesal sering ditagih uang hasil penggandaan.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, mengatakan rata-rata korban menyerahkan uang sebanyak Rp50 juta hingga Rp70 juta karena tergiur dengan keuntungan yang dijanjikan. Nyatanya, uang tersebut digunakan tersangka untuk membayar utang.
"Motif dari tersangka melakukan pembunuhan ialah kesal karena sering ditagih terkait masalah penggandaan uang dan takut korban lapor ke kepolisian,” kata AKBP Hendri Yulianto, dikutip dari tayangan Selamat Pagi Indonesia di
Metro TV, Selasa, 4 April 2023.
Hingga Senin, 3 April 2023, polisi menemukan setidaknya 10 mayat yang dikubur di area kebun milik tersangka. Seluruh korban dibunuh dengan racun potasium dan obat penenang.
"Kebun menjadi ‘tempat ritual’ tersangka dengan korban,” ujar Hendri.
Baca: Istri Pembunuh Berantai di Banjarnegara Ungkap Perilaku Suaminya
Selain ST, polisi juga menangkap seorang pria berinisial BS yang merupakan tangan kanan pelaku utama. BS bertugas mengiklankan ST sebagai pengganda uang di media sosial.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan proses identifikasi korban. Para korban diketahui berasal dari luar Banjarnegara.
"Bagi masyarakat yang merasa keluarganya hilang dan pernah berhubungan dengan Tohari, kami persilakan untuk mendatangi Polres Banjarnegara," kata dia.
(Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
