Malang: Peristiwa prank pocong di tempat pemakaman umum (TPU) Samaan atau Kuburan Samaan di Jalan Gilimanuk, Kota Malang, Jawa Timur, viral di media sosial (medsos). Peristiwa ini awalnya diceritakan oleh seorang driver ojek online (ojol), Indra Triwantono, di grup Facebook 'Gojek Malang Raya'.
Pada unggahannya, Indra mengaku menjadi korban prank pocong saat melintas di sebuah jalan yang berada di tengah-tengah TPU Samaan. Aksi ini dilakukan oleh seseorang dengan mengenakan kain berwarna putih dan berpura-pura menjadi pocong untuk menakuti pengendara yang melintas.
"Hati-hati buat dulur ojol, saat melintas di makam Samaan Malang pada malam hari.
Saya barusan dikagetkan ulah anak-anak yg main pocong-pocongan, motor sempat oleng, alhamdulillah tadi tidak jatuh.
Terus mereka tak datangi, mereka lari sambil sok nantang (tapi tetep lari). Tak suruh pulang kabeh...
Kalo disini ada dulur yg rumahnya Samaan, tolong disampaikan ke aparatur daerahnya utk menertibkan anak-anak ini. Khawatirnya nanti ada laka tunggal akibat ulah mereka... Maturnuwun...," tulisnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Klojen Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto mengatakan aksi prank pocong ini cukup menggegerkan masyarakat setempat lantaran hampir memakan korban. Aksi yang beredar di sosial media tersebut dilakukan sekumpulan remaja.
"Atas kejadian viral tersebut kami mendapatkan atensi khusus dari pimpinan, yaitu Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto untuk segera menangani kasus ini dan malam ini kami telah mengumpulkan anak-anak remaja tersebut beserta orang tuanya," kata Syabain, Selasa, 4 April 2023.
Syabain mengerangkan aksi prank pocong yang dilakukan sekumpulan remaja tersebut menyasar para pengguna jalan baik itu pengguna roda dua maupun roda empat. Bahkan, lelucon yang dilakukan tersebut hampir memakan korban, yakni seorang driver ojol hampir terjatuh karena kaget.
Setelah melakukan penelusuran polisi mengantongi 23 nama remaja yang melaksanakan aksi prank pocong tersebut. Rapat koordinasi tiga pilar, yaitu TNI Polri dan perangkat setempat dilakukan di Kantor Kelurahan Samaan untuk mediasi.
"Kali ini kami mengumpulkan 23 anak remaja yang rata-rata berusia 12 tahun tersebut beserta orang tuanya untuk kami ajak koordinasi, edukasi dan himbauan untuk mereka agar memahami bahwa tindakan yang dilakukannya itu adalah salah karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain," terangnya.
Dalam rapat koordinasi tersebut, seluruh remaja mendapatkan pemahaman, edukasi dan nasihat bahwa tindakan tersebut tidak baik untuk dilakukan. Setelah menerima pemahaman tersebut sejumlah remaja pelaku prank pocong membuat pernyataan bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Keputusan ini disaksikan bersama oleh seluruh perangkat yang hadir.
"Problem solving yang kami lakukan kali ini semoga bisa memberikan edukasi dan pemahaman bagi masyarakat yang lain juga agar tetap menjaga dan mengawasi anak-anak kita agar tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan dan melanggar hukum," tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Peristiwa
prank pocong di tempat pemakaman umum (TPU) Samaan atau Kuburan Samaan di Jalan Gilimanuk, Kota Malang,
Jawa Timur, viral di
media sosial (medsos). Peristiwa ini awalnya diceritakan oleh seorang
driver ojek online (ojol), Indra Triwantono, di grup Facebook 'Gojek Malang Raya'.
Pada unggahannya, Indra mengaku menjadi korban
prank pocong saat melintas di sebuah jalan yang berada di tengah-tengah TPU Samaan. Aksi ini dilakukan oleh seseorang dengan mengenakan kain berwarna putih dan berpura-pura menjadi pocong untuk menakuti pengendara yang melintas.
"Hati-hati buat dulur ojol, saat melintas di makam Samaan Malang pada malam hari.
Saya barusan dikagetkan ulah anak-anak yg main pocong-pocongan, motor sempat oleng, alhamdulillah tadi tidak jatuh.
Terus mereka tak datangi, mereka lari sambil sok nantang (tapi tetep lari). Tak suruh pulang kabeh...
Kalo disini ada dulur yg rumahnya Samaan, tolong disampaikan ke aparatur daerahnya utk menertibkan anak-anak ini. Khawatirnya nanti ada laka tunggal akibat ulah mereka... Maturnuwun...," tulisnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Klojen Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto mengatakan aksi
prank pocong ini cukup menggegerkan masyarakat setempat lantaran hampir memakan korban. Aksi yang beredar di sosial media tersebut dilakukan sekumpulan remaja.
"Atas kejadian viral tersebut kami mendapatkan atensi khusus dari pimpinan, yaitu Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto untuk segera menangani kasus ini dan malam ini kami telah mengumpulkan anak-anak remaja tersebut beserta orang tuanya," kata Syabain, Selasa, 4 April 2023.
Syabain mengerangkan aksi
prank pocong yang dilakukan sekumpulan remaja tersebut menyasar para pengguna jalan baik itu pengguna roda dua maupun roda empat. Bahkan, lelucon yang dilakukan tersebut hampir memakan korban, yakni seorang driver ojol hampir terjatuh karena kaget.
Setelah melakukan penelusuran polisi mengantongi 23 nama remaja yang melaksanakan aksi prank pocong tersebut. Rapat koordinasi tiga pilar, yaitu TNI Polri dan perangkat setempat dilakukan di Kantor Kelurahan Samaan untuk mediasi.
"Kali ini kami mengumpulkan 23 anak remaja yang rata-rata berusia 12 tahun tersebut beserta orang tuanya untuk kami ajak koordinasi, edukasi dan himbauan untuk mereka agar memahami bahwa tindakan yang dilakukannya itu adalah salah karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain," terangnya.
Dalam rapat koordinasi tersebut, seluruh remaja mendapatkan pemahaman, edukasi dan nasihat bahwa tindakan tersebut tidak baik untuk dilakukan. Setelah menerima pemahaman tersebut sejumlah remaja pelaku prank pocong membuat pernyataan bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Keputusan ini disaksikan bersama oleh seluruh perangkat yang hadir.
"
Problem solving yang kami lakukan kali ini semoga bisa memberikan edukasi dan pemahaman bagi masyarakat yang lain juga agar tetap menjaga dan mengawasi anak-anak kita agar tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan dan melanggar hukum," tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)