Jakarta: Kericuhan mewarnai pembagian bonus atlet PON Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah pelatih kontingen melakukan protes kepada pihak Dinas Pemuda dan Olahraga NTB Surya Bahari.
Hal ini dipicu para pelatih yang merasa tidak dihargai. Di mana belum ada kejelasan bonus yang diterima.
Ketua Kontingen PON NTB, Mori Hanapi menjelaskan duduk perkara kericuhan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa hal ini terjadi karena adanya miskomunikasi.
“Pelatih ini kan tadi udah disampaikan bahwa ada administrasi, sehingga tabungannya belum bisa dicek. Ini masalah miskomunikasi gausah kita buka-bukaan di sini. Mudah-mudahan pada kesempatan ini sehari dua hari selesai” beber Mori Hanapi, dalam tayangan Metro Hari Ini di Metro TV, Kamis 28 Oktober 2021.
Dalam tayangan Metro Hari Ini di Metro TV, memperlihatkan suasana kericuhan yang terjadi di Gedung Graha Bhakti Praja, NTB pada saat pembagian bonus atlet peraih medali Pon XX Papua oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah.
Para pelatih berteriak dan memaki Kadispora setelah penyerahan bonus kepada atlet. Salah seorang pelatih protes karena saat prosesi penyerahan bonus tidak satupun menyebutkan berapa jumlah bonus yang harus diterima oleh para pelatih.
Terlihat ketua kontingen NTB dan ketua KONI NTB mencoba menenangkan pelatih yang emosi. Namun, karena tersulut emosi para pelatih tetap melakukan protes.
Adapun nilai bonus untuk atlet NTB peraih medali di Pon Papua cukup besar dimana peraih emas diberikan bonus sebesar Rp300 juta, sementara perak mendapatkan Rp200 juta dan perunggu Rp100 juta. Di PON ke-20 Papua NTB mengoleksi 15 emas, 11 perak dan 12 perunggu. (Raja Alif Adhi Budoyo)
Jakarta: Kericuhan mewarnai pembagian bonus atlet
PON Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah pelatih kontingen melakukan protes kepada pihak Dinas Pemuda dan Olahraga NTB Surya Bahari.
Hal ini dipicu para pelatih yang merasa tidak dihargai. Di mana belum ada kejelasan bonus yang diterima.
Ketua
Kontingen PON NTB, Mori Hanapi menjelaskan duduk perkara kericuhan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa hal ini terjadi karena adanya miskomunikasi.
“Pelatih ini kan tadi udah disampaikan bahwa ada administrasi, sehingga tabungannya belum bisa dicek. Ini masalah miskomunikasi gausah kita buka-bukaan di sini. Mudah-mudahan pada kesempatan ini sehari dua hari selesai” beber Mori Hanapi, dalam tayangan
Metro Hari Ini di
Metro TV, Kamis 28 Oktober 2021.
Dalam tayangan Metro Hari Ini di Metro TV, memperlihatkan suasana kericuhan yang terjadi di Gedung Graha Bhakti Praja, NTB pada saat pembagian bonus atlet peraih medali Pon XX Papua oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah.
Para pelatih berteriak dan memaki Kadispora setelah penyerahan bonus kepada atlet. Salah seorang pelatih protes karena saat prosesi penyerahan bonus tidak satupun menyebutkan berapa jumlah bonus yang harus diterima oleh para pelatih.
Terlihat ketua kontingen NTB dan ketua KONI NTB mencoba menenangkan pelatih yang emosi. Namun, karena tersulut emosi para pelatih tetap melakukan protes.
Adapun nilai bonus untuk atlet NTB peraih medali di Pon Papua cukup besar dimana peraih emas diberikan bonus sebesar Rp300 juta, sementara perak mendapatkan Rp200 juta dan perunggu Rp100 juta. Di PON ke-20 Papua NTB mengoleksi 15 emas, 11 perak dan 12 perunggu.
(Raja Alif Adhi Budoyo) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)
