Yogyakarta: Masyarakat dan nelayan di pesisir pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau waspada dengan potensi gelombang tinggi hari ini. Gelombang tertinggi diperkirakan hingga 6 meter.
"Siang ini informasi dari BMKG kawasan pantai selatan gelombangnya bisa mencapai empat hingga enam meter," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 1 DIY di Pantai Sadeng, Kapanewon Girisubo, Sunu Handoko dihubungi Selasa, 26 Juli 2022.
Sunu mengatakan masyarakat perlu waspada dan mengantisipasi ancaman itu. Apalagi gelombang tinggi beberapa waktu lalu sudah merusak sejumlah bangunan di pesisir pantai, baik di Kabupaten Gunungkidul maupun Bantul.
"Mudah-mudahan pada saat terjadi puncak gelombang tidak menimbulkan kerusakan," ujarnya.
Ia mengatakan sudah memberikan informasi itu ke kelompok nelayan. Dengan adanya potensi cuaca itu ia berharap para nelayan tidak memaksa melaut mencari ikan.
"Kami telah mengimbau nelayan untuk tidak melaut saat cuaca buruk berupa gelombang tinggi itu. Ini demi keselamatan," kata dia.
Kepala Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Hendro Pratopo mengatakan masyarakat sebagian memang berprofesi sebagai nelayan. Ia juga telah mengineruskan informasi itu ke warga yang biasa melaut.
"Selain kami sampaikan ke nelayan juga ke warga yang berdagang di kawasan Pantai Indrayanti," ujarnya.
Hendro mengatakan cuaca buruk hampir terjadi setiap tahun. Bahkan tahun ini sudah merusak sejumlah bangunan tempat berniaga di wilayahnya dan menyebabkan kerugian jutaan rupiah.
"Pedagang sudah kami kabari kalau ada potensi gelombang tinggi. Semoga bisa antisipasi menekan risiko dampaknya," ungkapnya.
Yogyakarta: Masyarakat dan nelayan di pesisir pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau waspada dengan potensi
gelombang tinggi hari ini. Gelombang tertinggi diperkirakan hingga 6 meter.
"Siang ini informasi dari BMKG kawasan pantai selatan gelombangnya bisa mencapai
empat hingga enam meter," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 1 DIY di Pantai Sadeng, Kapanewon Girisubo, Sunu Handoko dihubungi Selasa, 26 Juli 2022.
Sunu mengatakan masyarakat perlu waspada dan mengantisipasi ancaman itu. Apalagi gelombang tinggi beberapa waktu lalu sudah merusak sejumlah bangunan di pesisir pantai, baik di
Kabupaten Gunungkidul maupun Bantul.
"Mudah-mudahan pada saat terjadi puncak gelombang tidak menimbulkan kerusakan," ujarnya.
Ia mengatakan sudah memberikan informasi itu ke kelompok nelayan. Dengan adanya potensi cuaca itu ia berharap para nelayan tidak memaksa melaut mencari ikan.
"Kami telah mengimbau nelayan untuk tidak melaut saat cuaca buruk berupa gelombang tinggi itu. Ini demi keselamatan," kata dia.
Kepala Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Hendro Pratopo mengatakan masyarakat sebagian memang berprofesi sebagai nelayan. Ia juga telah mengineruskan informasi itu ke warga yang biasa melaut.
"Selain kami sampaikan ke nelayan juga ke warga yang berdagang di kawasan Pantai Indrayanti," ujarnya.
Hendro mengatakan cuaca buruk hampir terjadi setiap tahun. Bahkan tahun ini sudah merusak sejumlah bangunan tempat berniaga di wilayahnya dan menyebabkan kerugian jutaan rupiah.
"Pedagang sudah kami kabari kalau ada potensi gelombang tinggi. Semoga bisa antisipasi menekan risiko dampaknya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
