Seorang warga sedang melintas di depan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan yang bersebelahan dengan Masjid Al-Hikmah di Kratonan Kecamatan Serengan, Solo, Kamis (14/4/2022). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Seorang warga sedang melintas di depan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan yang bersebelahan dengan Masjid Al-Hikmah di Kratonan Kecamatan Serengan, Solo, Kamis (14/4/2022). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.

Wujud Toleransi Masjid Al Hikmah Kota Solo di Malam Ibadah Kamis Putih Umat Katolik

Antara • 14 April 2022 18:50
Solo: Masjid Al-Hikmah dan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan yang bersebelahan di Jalan Gatot Subroto Kratonan Serengan, Solo, Provinsi Jawa Tengah bersama-sama menjaga tolerasi. Malam ini bebarengan dengan pelaksanaan ibadah salat tarawih dan ibadah malam Kamis Putih.
 
Menurut Imam Masjid Al-Hikmah Kratonan Solo Muhammad Soeqhodi, mengatakan pihaknya  tidak ada masalah karena antara warga masjid dengan gereja di sebelahnya saling menghormati.
 
Menurut Soeqhodi, biasanya acara Hari Besar Idulfitri dan Iduladha yang bersamaan acara ibadah di gereja itu, melakukan koordinasi terlebih dahulu. Kegiatan masjid lebih dahulu baru, acara gereja menyesuaikan siang atau sore hari.

Menurut dia, kegiatan di masjid biasanya ada pembacaan Al-Qur'an sebelum azan, jika di gereja ada acara ibadah suara tidak dinaikkan ke menara. Jadi masjid menaikkan suara hanya saat azan saja. Karena semua demi menjaga kebersamaan antara warga masjid dan gereja.
 
"Kami bekerja sama dengan gereja sudah lama. Contohnya jika gereja ada acara ibadah parkir kendaraan hingga ke depan masjid begitu juga sebaliknya acara masjid," katanya.
 
Baca: 924 Personel Disiagakan Amankan Perayaan Paskah di NTT
 
Dia menjelaskan di gereja ada kegiatan ibadah Kamis Putih dan Jumat Agung dalam rangkaian Paskah pada sore hari bersamaan dengan salat Tarawih. Jadi pihak masjid tidak mengeluarkan suara membaca Al-Qur'an di menara cukup dalam masjid. Sehingga semua bisa damai dan tidak mengganggu kegiatan di gereja.
 
Sementara itu, Nunung Istining Hyang, Pendeta GKJ Joyodiningratan Solo, mengatakan kegiatan Hari Besar Paskah di GKJ Joyodiningratan di Kratonan Solo tidak berkoordinasi secara teknis, tetapi pihaknya tahu masjid ada salat tarawih sehingga ibadah di gereja tidak sampai keluar dari gedung.
 
"Begitu juga kegiatan ibadah masjid hanya ada di dalam gedung masjid dan kami juga hanya di dalam gedung gereja. Kalau masalah keramaian kami sudah biasa bersama-sama ibadah di waktu yang sama," kata Nunung.
 
Menurut dia, ibadah hari besar secara otomatis antara masjid dan gereja yang berdampingan ini sudah tahu. Kecuali kalau Hari Raya Idulfitri dan Iduladha ibadah hingga halaman depan gereja sehingga perlu berkoordinasi. Pihaknya koordinasi hanya untuk kegiatan ibadah hari-hari besar saja.
 
"Kegiatan di GKJ, ada ibadah Kamis Suci dan Jumat Agung ibadah dan bersamaan waktu dengan salat tarawih di masjid, tetapi tetap jalan bareng dan tidak masalah karena keduanya saling menghormati," katanya.
 
Jumlah jemaat di GKJ Joyodiningratan Solo, ada sekitar 500 orang dan kapasitas gereja 400 orang. Pada masa pandemi kegiatan ibadah dibagi dua sesi masing-masing 200 orang untuk menjaga protokol kesehatan (prokes).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan