Malang: Video detik-detik seorang penghulu meninggal sesaat sebelum menikahkan sepasang pengantin di Malang viral di media sosial. Pada video tersebut, sang penghulu terlihat lemas dan berkata cadel. Tak lama kemudian dia ambruk dan tak sadarkan diri.
Beberapa keluarga pengantin pun kaget. Mereka lantas memberi pertolongan dengan memijit bagian dada dan menusuk jari menggunakan jarum. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil. Selanjutnya penghulu bernama Supaat, 55, warga Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang itu dilarikan ke Rumah Sakit Mardi Waluyo Singosari.
Namun, nyawanya tak tertolong setelah tiga jam menjalani proses perawatan. Selanjutnya jenazah Supaat dibawa pulang dan dimakamkan di tempat permakaman umum desa setempat. Keluarga pengantin, Supriadi mengatakan, semula Supaan datang dalam kondisi sehat. Tidak ada tanda-tanda apa pun hingga menjelang prosesi pernikahan.
Baca: 2 Pendaki Hilang di Gunung Malabar Kabupaten Bandung
"Baru kelihatan aneh saat bertaya tentang mahar dan bahasa yang digunakan untuk ijab kabul. Waktu itu sudah susah ngomongnya, seperti orang pelo (cadel). Setelah itu memegang kepala dan merunduk dan akhirnya ambruk," katanya.
Supriadi mengatakan, akibat insiden tersebut acara pernikahan anaknya sempat tertunda beberapa saat. Namun, acara kemudian dilanjutkan setelah ada penghulu yang menggantikan.
Supriadi tidak mengetahui penyebab korban mendadak ambruk dan meninggal dunia. Namun, berdasarkan keterangan keluarga, korban selama ini memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi.
"Kemarin katanya habis makan gulai dan sate kambing," katanya.
Malang: Video detik-detik seorang penghulu meninggal sesaat sebelum menikahkan sepasang pengantin di Malang viral di media sosial. Pada video tersebut, sang penghulu terlihat lemas dan berkata cadel. Tak lama kemudian dia ambruk dan tak sadarkan diri.
Beberapa keluarga pengantin pun kaget. Mereka lantas memberi pertolongan dengan memijit bagian dada dan menusuk jari menggunakan jarum. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil. Selanjutnya penghulu bernama Supaat, 55, warga Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang itu dilarikan ke Rumah Sakit Mardi Waluyo Singosari.
Namun, nyawanya tak tertolong setelah tiga jam menjalani proses perawatan. Selanjutnya jenazah Supaat dibawa pulang dan dimakamkan di tempat permakaman umum desa setempat. Keluarga pengantin, Supriadi mengatakan, semula Supaan datang dalam kondisi sehat. Tidak ada tanda-tanda apa pun hingga menjelang prosesi pernikahan.
Baca: 2 Pendaki Hilang di Gunung Malabar Kabupaten Bandung
"Baru kelihatan aneh saat bertaya tentang mahar dan bahasa yang digunakan untuk ijab kabul. Waktu itu sudah susah ngomongnya, seperti orang pelo (cadel). Setelah itu memegang kepala dan merunduk dan akhirnya ambruk," katanya.
Supriadi mengatakan, akibat insiden tersebut acara pernikahan anaknya sempat tertunda beberapa saat. Namun, acara kemudian dilanjutkan setelah ada penghulu yang menggantikan.
Supriadi tidak mengetahui penyebab korban mendadak ambruk dan meninggal dunia. Namun, berdasarkan keterangan keluarga, korban selama ini memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi.
"Kemarin katanya habis makan gulai dan sate kambing," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
