Sumenep: Tak tahan terlalu lama menunggu dan kepanasan, ratusan calon penumpang kapal memaksa masuk hingga memicu terjadinya kericuhan. Para calon penumpang tersebut kesal karena pihak kapal lebih mendahulukan muatan barang ke dalam kapal.
Kericuhan terjadi saat ratusan calon penumpang kapal penyeberangan KN Mugiano Hulalo bersandar di Pelabuhan Sumenep, Madura, Jawa Timur memaksa masuk ke dalam kapal. Para penumpang mengaku kesal sudah menunggu lama dan juga kepanasan, namun pihak kapal justru mendahulukan angkutan barang.
Tidak hanya itu, para penumpang juga memaksa masuk karena takut tidak kebagian tempat. Menurut para penumpang, armada kapal penyeberangan di Pelabuhan Sumenep saat ini jumlahnya terbatas, sehingga seringkali ada penumpang yang tidak terangkut.
"Kapal penyeberangan itu sedikit sekarang. Banyak sekali penumpang, sedangkan kapal sekarang kalau tidak salah cuma dua yang aktif. Saya nunggu kira-kira dua jam, itu pun sepeda motornya belum masuk," ujar salah satu pengguna jasa kapal penyeberangan Zainur dalam tayangan Top News di Metro TV pada Kami, 31 Maret 2022.
Sejak awal Januari 2022 Kabupaten Sumenep mengalami kekurangan armada kapal penyeberangan. Hal ini terjadi karena kapal milik BUMD PT Sumekar tidak beroperasi.
"Kami dilema di sini, karena kondisi di pelabuhan. Penumpang tidak bisa masuk, sementara kita mengkondisikan penumpang untuk berada di terminal itu tidak memungkinkan. Penataan di kapal juga harus diubah karena banyaknya barang yang masuk," ujar pengelola kapal Sihaimin. (Leres Anbara)
Sumenep: Tak tahan terlalu lama menunggu dan kepanasan, ratusan calon penumpang
kapal memaksa masuk hingga memicu terjadinya kericuhan. Para calon penumpang tersebut kesal karena pihak kapal lebih mendahulukan muatan barang ke dalam kapal.
Kericuhan terjadi saat ratusan calon penumpang kapal penyeberangan KN Mugiano Hulalo bersandar di Pelabuhan Sumenep, Madura, Jawa Timur memaksa masuk ke dalam kapal. Para penumpang mengaku kesal sudah menunggu lama dan juga kepanasan, namun pihak kapal justru mendahulukan angkutan barang.
Tidak hanya itu, para penumpang juga memaksa masuk karena takut tidak kebagian tempat. Menurut para penumpang, armada kapal penyeberangan di Pelabuhan Sumenep saat ini jumlahnya terbatas, sehingga seringkali ada penumpang yang tidak terangkut.
"Kapal penyeberangan itu sedikit sekarang. Banyak sekali penumpang, sedangkan kapal sekarang kalau tidak salah cuma dua yang aktif. Saya nunggu kira-kira dua jam, itu pun sepeda motornya belum masuk," ujar salah satu pengguna jasa kapal penyeberangan Zainur dalam tayangan Top News di Metro TV pada Kami, 31 Maret 2022.
Sejak awal Januari 2022 Kabupaten Sumenep mengalami kekurangan armada kapal penyeberangan. Hal ini terjadi karena kapal milik BUMD PT Sumekar tidak beroperasi.
"Kami dilema di sini, karena kondisi di pelabuhan. Penumpang tidak bisa masuk, sementara kita mengkondisikan penumpang untuk berada di terminal itu tidak memungkinkan. Penataan di kapal juga harus diubah karena banyaknya barang yang masuk," ujar pengelola kapal Sihaimin. (
Leres Anbara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
