Jepara: Puluhan warga di Kelurahan Panggang Kabulaten Jepara, Jawa Tengah, melaksanakan salat gerhana matahari. Sebelum melaksanakan salat, sejumlah warga melakukan pengamatan dengan alat sederhana.
Pantauan Medcom.id di Musala Al Muhaajirin Panggang, gema istigfar dikumandangkan sebelum salat. Setelah jemaah cukup banyak, salat dimulai. Tokoh agama setempat, Syaafaat Salam, bertugas sebagai imam salat.
"Setiap ada gerhana, baik gerhana matahari atau bulan, warga sini selalu salat," ujar Syafa'at usai salat, Kamis, 20 April 2023.
Tadisi menghadapi gerhana sudah berubah. Dulu, saat ada gerhana, warga menabuh kentongan dan membangunkan binatang ternak.
"Kalau sekarang itu sudah tidak ada. Tapi kalau salatnya masih. Termasuk salat sunah lainnya, seperti salat tasbih," kata Syafaat.
Selain melaksanakan salat, sejumlah warga melakukan pemantauan fenomena gerhana matahari di Pantai Semat, Kecamatan Tahunan. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kabupaten Jepara, menyediakan empat teropong bintang, teleskop dan puluhan kaca mata gerhana digunakan untuk melihat matahari.
Pemantauan dimulai pukul 09.30 WIB. Sedangkan puncak gerhana matahari terlihat di Kota Ukir pada pukul 10.52 WIB dan diperkirakan berakhir pada pukul 12.19 WIB.
Melalui alat bantu itu, gerhana matahari terlihat jelas. Proses tertutupnya matahari secara perlahan dapat diamati secara detail. Hanya saja, pada awal pemantauan, langit Jepara sempat diselimuti mendung. Beruntung pada saat puncak, gerhana terlihat dengan jelas.
"Pada saat puncak gerhana matahari ini, lebarnya 50,3 persen," kata Hudi, Ketua LFNU Kabupaten Jepara.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jepara: Puluhan warga di Kelurahan Panggang Kabulaten Jepara, Jawa Tengah, melaksanakan salat
gerhana matahari. Sebelum melaksanakan salat, sejumlah warga melakukan pengamatan dengan alat sederhana.
Pantauan
Medcom.id di Musala Al Muhaajirin Panggang, gema istigfar dikumandangkan sebelum salat. Setelah jemaah cukup banyak, salat dimulai. Tokoh agama setempat, Syaafaat Salam, bertugas sebagai imam salat.
"Setiap ada gerhana, baik gerhana matahari atau bulan, warga sini selalu salat," ujar Syafa'at usai salat, Kamis, 20 April 2023.
Tadisi menghadapi gerhana sudah berubah. Dulu, saat ada gerhana, warga menabuh kentongan dan membangunkan binatang ternak.
"Kalau sekarang itu sudah tidak ada. Tapi kalau salatnya masih. Termasuk salat sunah lainnya, seperti salat tasbih," kata Syafaat.
Selain melaksanakan salat, sejumlah warga melakukan pemantauan fenomena gerhana matahari di Pantai Semat, Kecamatan Tahunan. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kabupaten Jepara, menyediakan empat teropong bintang, teleskop dan puluhan kaca mata gerhana digunakan untuk melihat matahari.
Pemantauan dimulai pukul 09.30 WIB. Sedangkan puncak gerhana matahari terlihat di Kota Ukir pada pukul 10.52 WIB dan diperkirakan berakhir pada pukul 12.19 WIB.
Melalui alat bantu itu, gerhana matahari terlihat jelas. Proses tertutupnya matahari secara perlahan dapat diamati secara detail. Hanya saja, pada awal pemantauan, langit Jepara sempat diselimuti mendung. Beruntung pada saat puncak, gerhana terlihat dengan jelas.
"Pada saat puncak gerhana matahari ini, lebarnya 50,3 persen," kata Hudi, Ketua LFNU Kabupaten Jepara.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
