Yogyakarta: Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid, menyebut otoritas kampus belum bisa memproses dugaan indisipliner yang dilakukam dosen bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama. Tahapan awal yang berjalan yakni pembuatan tim untuk proses internal.
"Timnya dari tim kami internal dan akan kerja segera. SK (surat keputusan) tim sedang kami proses. Mudah-mudahan dalam pekan ini bisa selesai dan itu akan menjadi proses internal di kami," kata Fathul di Yogyakarta, Senin, 27 Februari 2023.
Dia mengatakan tim internal nanti akan menilai berdasatkan fakta yang ada di lapangan. Materi-materi di lapangan akan menjadi bahan diskusi tim.
"Kami akan diskusikan dan dalam pemberian sanksi. Itu melalui tahapan yang pasti oleh tim, tidak oleh rektor, bahkan bisa sampai senat sehingga kami ingin semuanya mendapatka perlakuan yang setara," jelasnya.
Fathul mengaku belum mematikan tahapan itu dilakukan. Sementara, jenis sanksinya juga masih tergantung kategori pelanggarannya. "Kami akan diskusi dengan tim karena kan harus kami cek senua regulasinya," ungkapnya.
Selama menjadi dosen UII, Ahmad Munasir disebut baru kali ini tidak komunikatif dengan mengubah rute penerbangan tanpa memberi tahu keluarga maupun kampus. Di sisi lain, pihaknya juga tak mengetahui alasan kesehatan yang Ahmad Munasir sampaikan melalui surat elektronik (surel) atau email.
"Kalau toh nanti ditemukan alasan-alasan yang kami tidak tahu itu apa, kami akan tindak lanjuti," ujar Fathul.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Rektor Universitas Islam Indonesia (
UII) Yogyakarta, Fathul Wahid, menyebut otoritas
kampus belum bisa memproses dugaan
indisipliner yang dilakukam dosen bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama. Tahapan awal yang berjalan yakni pembuatan tim untuk proses internal.
"Timnya dari tim kami internal dan akan kerja segera. SK (surat keputusan) tim sedang kami proses. Mudah-mudahan dalam pekan ini bisa selesai dan itu akan menjadi proses internal di kami," kata Fathul di Yogyakarta, Senin, 27 Februari 2023.
Dia mengatakan tim internal nanti akan menilai berdasatkan fakta yang ada di lapangan. Materi-materi di lapangan akan menjadi bahan diskusi tim.
"Kami akan diskusikan dan dalam pemberian sanksi. Itu melalui tahapan yang pasti oleh tim, tidak oleh rektor, bahkan bisa sampai senat sehingga kami ingin semuanya mendapatka perlakuan yang setara," jelasnya.
Fathul mengaku belum mematikan tahapan itu dilakukan. Sementara, jenis sanksinya juga masih tergantung kategori pelanggarannya. "Kami akan diskusi dengan tim karena kan harus kami cek senua regulasinya," ungkapnya.
Selama menjadi dosen UII, Ahmad Munasir disebut baru kali ini tidak komunikatif dengan mengubah rute penerbangan tanpa memberi tahu keluarga maupun kampus. Di sisi lain, pihaknya juga tak mengetahui alasan kesehatan yang Ahmad Munasir sampaikan melalui surat elektronik (surel) atau email.
"Kalau toh nanti ditemukan alasan-alasan yang kami tidak tahu itu apa, kami akan tindak lanjuti," ujar Fathul.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
