Makassar: Kasus Pajero Sport yang melindas bayi di Kota Makassar dihentikan. Hal itu setelah kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
"Kita memanggil kembali kedua pihak dan meyakinkan mereka apakah sepakat berdamai, karena jangan sampai dibelakang hari ada lagi permasalahan," kata Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Amin Toha di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 3 Oktober 2023.
Ia mengatakan pihaknya memberikan wadah bagi keduanya untuk mempertimbangkan penyelesaian kasus secara kekeluargaan. Apalagi ada beberapa syarat dari korban yang disepakati pelaku.
Amin menjelaskan perdamaian antara kedua pihak yang bermasalah sudah diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2021. Di mana dalam aturan itu pihak korban mengajukan beberapa persyaratan.
"Ada beberapa persyaratan yang telah dipenuhi. Ini diajukan dari pihak korban, itu harus dilengkapi surat pernyataan. Jadi, persyaratan itu baik formal maupun materai dan persyaratan Lalulintas sudah dipenuhi," jelasnya.
Ia mengungkapkan kasus ini sudah sepenuhnya selesai dan tidak ada unsur paksaan dalam perdamaian kedua belah pihak. Apalagi yang menginisiasi perdamaian itu ada kedua belah pihak.
"Kasus ini sudah selesai. Dan hari ini saya katakan yang punya inisiasi itu dari kedua belah pihak, kami dari kepolisian hanya mediasi oleh penyidik," ujarnya.
Ibu korban, yakni Arni mengungkapkan dirinya bersepakat menempuh jalur damai dengan alasan terduga pelaku telah meminta maaf dan siap untuk bertanggung jawab.
"Iya sudah sepakat berdamai, kasusnya sudah selesai setelah dimediasi. Ini juga ibu sudah tanggung biaya dan kerugian," ujarnya.
Pengemudi Pajero Sport AT juga mengungkapkan hal senada. Ia menyebut kasus ini sudah menjadi pelajaran besar di kehidupannya.
"Alhamdulillah kita sudah hadir di Satlantas untuk perdamaian. Kasus ini sudah selesai, saya meminta maaf, dan saya berjanji hal ini tidak terulang lagi," jelasnya.
Makassar: Kasus Pajero Sport yang melindas bayi di Kota Makassar dihentikan. Hal itu setelah kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
"Kita memanggil kembali kedua pihak dan meyakinkan mereka apakah sepakat berdamai, karena jangan sampai dibelakang hari ada lagi permasalahan," kata Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Amin Toha di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 3 Oktober 2023.
Ia mengatakan pihaknya memberikan wadah bagi keduanya untuk mempertimbangkan penyelesaian kasus secara kekeluargaan. Apalagi ada beberapa syarat dari korban yang disepakati pelaku.
Amin menjelaskan perdamaian antara kedua pihak yang bermasalah sudah diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2021. Di mana dalam aturan itu pihak korban mengajukan beberapa persyaratan.
"Ada beberapa persyaratan yang telah dipenuhi. Ini diajukan dari pihak korban, itu harus dilengkapi surat pernyataan. Jadi, persyaratan itu baik formal maupun materai dan persyaratan Lalulintas sudah dipenuhi," jelasnya.
Ia mengungkapkan kasus ini sudah sepenuhnya selesai dan tidak ada unsur paksaan dalam perdamaian kedua belah pihak. Apalagi yang menginisiasi perdamaian itu ada kedua belah pihak.
"Kasus ini sudah selesai. Dan hari ini saya katakan yang punya inisiasi itu dari kedua belah pihak, kami dari kepolisian hanya mediasi oleh penyidik," ujarnya.
Ibu korban, yakni Arni mengungkapkan dirinya bersepakat menempuh jalur damai dengan alasan terduga pelaku telah meminta maaf dan siap untuk bertanggung jawab.
"Iya sudah sepakat berdamai, kasusnya sudah selesai setelah dimediasi. Ini juga ibu sudah tanggung biaya dan kerugian," ujarnya.
Pengemudi Pajero Sport AT juga mengungkapkan hal senada. Ia menyebut kasus ini sudah menjadi pelajaran besar di kehidupannya.
"Alhamdulillah kita sudah hadir di Satlantas untuk perdamaian. Kasus ini sudah selesai, saya meminta maaf, dan saya berjanji hal ini tidak terulang lagi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
