Jakarta: Populix salah satu perusahaan data dan layanan riset dari Indonesia bermitra dengan platform data dan intelijen bisnis global Statista. Kerja sama ini untuk meningkatkan wawasan seputar pasar dan konsumen Indonesia.
Kemitraan strategis ini bertujuan untuk memberdayakan individu dan organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan berbasis data.
Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu menyampaikan, Populix sangat antusias dengan kemitraan ini. Ia berkomitmen untuk meratakan akses terhadap riset dan data bagi semua orang.
"Kami berharap kemitraan ini dapat terus berkembang untuk memberdayakan lebih banyak orang dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan membuat perencanaan-perencanaan yang dapat ditindaklanjuti berbasis data," ujarnya.
Menurut Strategic Data Partnerships Statista Christopher Ekwuruke, dengan mengintegrasikan wawasan mendalam Populix tentang kondisi pasar dan konsumen Indonesia ke platform Statista, dapat meningkatkan cakupan wawasan di wilayah Asia Pasifik.
Sehingga para pengguna akan senantiasa terinformasi dengan perkembangan tren dan sentimen pasar. "Bersama-sama, kami berharap dapat berbagi wawasan bermakna yang memperdalam pemahaman kita tentang perkembangan Indonesia," katanya.
Melalui kemitraan ini, Populix akan memperkaya koleksi data Statista yang luas tentang lebih dari 80.000 topik dari 40.000 sumber di 170 industri. Laporan-laporan ini akan diubah menjadi grafik yang mudah dipahami dan dapat dibagikan.
Selain itu, pengunjung dapat melihat laporan selengkapnya dalam situs web Populix guna mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dan mendalam tentang data tersebut.
Hingga saat ini, para pengunjung Statista sudah dapat mengakses lebih dari 20 statistik dari Populix terkait konektivitas konsumen Indonesia selama Ramadan 2024, perkembangan industri halal Indonesia, perilaku konsumen dalam mengunjungi konser musik, serta perilaku konsumen dalam mengelola keuangan di era digital.
Jakarta:
Populix salah satu perusahaan data dan layanan riset dari Indonesia bermitra dengan platform data dan intelijen bisnis global Statista. Kerja sama ini untuk meningkatkan wawasan seputar pasar dan konsumen Indonesia.
Kemitraan strategis ini bertujuan untuk memberdayakan individu dan organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan berbasis data.
Co-Founder dan
CEO Populix Timothy Astandu menyampaikan, Populix sangat antusias dengan kemitraan ini. Ia berkomitmen untuk meratakan akses terhadap riset dan data bagi semua orang.
"Kami berharap kemitraan ini dapat terus berkembang untuk memberdayakan lebih banyak orang dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan membuat perencanaan-perencanaan yang dapat ditindaklanjuti berbasis data," ujarnya.
Menurut Strategic Data Partnerships Statista Christopher Ekwuruke, dengan mengintegrasikan wawasan mendalam Populix tentang kondisi pasar dan konsumen Indonesia ke platform Statista, dapat meningkatkan cakupan wawasan di wilayah Asia Pasifik.
Sehingga para pengguna akan senantiasa terinformasi dengan perkembangan tren dan sentimen pasar. "Bersama-sama, kami berharap dapat berbagi wawasan bermakna yang memperdalam pemahaman kita tentang perkembangan Indonesia," katanya.
Melalui kemitraan ini, Populix akan memperkaya koleksi data Statista yang luas tentang lebih dari 80.000 topik dari 40.000 sumber di 170 industri. Laporan-laporan ini akan diubah menjadi grafik yang mudah dipahami dan dapat dibagikan.
Selain itu, pengunjung dapat melihat laporan selengkapnya dalam situs web Populix guna mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dan mendalam tentang data tersebut.
Hingga saat ini, para pengunjung Statista sudah dapat mengakses lebih dari 20 statistik dari Populix terkait konektivitas konsumen Indonesia selama Ramadan 2024, perkembangan industri halal Indonesia, perilaku konsumen dalam mengunjungi konser musik, serta perilaku konsumen dalam mengelola keuangan di era digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
