Banda Aceh: Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh mencatat beberapa temuan terkait kondisi lalu lintas di wilayah Aceh. Hal tersebut dinyatakan setelah evaluasi Operasi Patuh Seulawah 2024.
Dirlantas Polda Aceh, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy, mengatakan salah satu temuan yang menonjol adalah peningkatan jumlah pelanggaran lalu lintas sebesar 37 persen dibandingkan periode sebelumnya.
"Kenaikan ini terlihat dari meningkatnya jumlah teguran, tilang, dan pemanfaatan tilang elektronik (ETLE) baik statis maupun mobile," kata Iqbal di Banda Aceh, Selasa, 30 Juli 2024.
Namun di tengah upaya peningkatan penegakan hukum, jumlah kecelakaan lalu lintas justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni sebesar 55 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga disertai dengan peningkatan jumlah korban luka ringan sebesar 136 persen.
"Kita akan melakukan analisis lebih mendalam terhadap data kecelakaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya," jelasnya.
Iqbal menjelaskan beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab peningkatan kecelakaan antara lain peningkatan volume kendaraan, kondisi infrastruktur jalan yang belum optimal, dan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas.
"Kita akan terus meningkatkan efektivitas kegiatan lalu lintas. Upaya yang akan dilakukan meliputi peningkatan kegiatan preemtif (sosialisasi), preventif (pencegahan), dan penegakan hukum. Penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas juga akan terus diperketat dengan pemanfaatan teknologi seperti ETLE untuk memberikan efek jera bagi pelanggar," ujarnya.
Banda Aceh: Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh mencatat beberapa temuan terkait kondisi lalu lintas di wilayah Aceh. Hal tersebut dinyatakan setelah evaluasi Operasi Patuh Seulawah 2024.
Dirlantas Polda Aceh, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy, mengatakan salah satu temuan yang menonjol adalah peningkatan jumlah
pelanggaran lalu lintas sebesar 37 persen dibandingkan periode sebelumnya.
"Kenaikan ini terlihat dari meningkatnya jumlah teguran, tilang, dan pemanfaatan tilang elektronik (ETLE) baik statis maupun mobile," kata Iqbal di Banda Aceh, Selasa, 30 Juli 2024.
Namun di tengah upaya peningkatan penegakan hukum, jumlah kecelakaan lalu lintas justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni sebesar 55 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga disertai dengan peningkatan jumlah korban luka ringan sebesar 136 persen.
"Kita akan melakukan analisis lebih mendalam terhadap data kecelakaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya," jelasnya.
Iqbal menjelaskan beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab peningkatan kecelakaan antara lain peningkatan volume kendaraan, kondisi infrastruktur jalan yang belum optimal, dan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas.
"Kita akan terus meningkatkan efektivitas kegiatan lalu lintas. Upaya yang akan dilakukan meliputi peningkatan kegiatan preemtif (sosialisasi), preventif (pencegahan), dan penegakan hukum. Penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas juga akan terus diperketat dengan pemanfaatan teknologi seperti ETLE untuk memberikan efek jera bagi pelanggar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
