medcom.id, Denpasar: Agustinus Tae sempat mempertanyakan keberadaan Angeline saat bocah delapan tahun itu 'hilang' dari rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Namun siapa sangka, saat itu, tepatnya 16 Mei 2015, Agustinus baru saja mengubur Angeline di belakang rumah ibu angkatnya tersebut.
Fakta itu terkuak saat Handono dan Susiani memberikan keterangan dalam rekonstruksi kasus kematian Angeline di belakang rumah Margriet C Megawe, Senin 6 Juli. Kedua suami istri itu menyewa sebuah rumah kontrakan milik ibu angkat Angeline. Rumah yang dikontrak Handono berlokasi tak jauh dari kediaman Angeline.
"Saya pulang ke kontrakan, ditanya Agus, dimana Angeline. Saya jawab tidak tahu," kata Susiani bercerita.
Lalu, Susiani menyarankan Margriet bertanya ke tetangga. Sementara Handono menyarankan Margriet melapor ke polisi.
Margriet mengikuti saran Handono. Ia pun melapor ke polisi bahwa anak angkatnya tersebut hilang saat bermain di depan rumah.
Ternyata, pada 10 Juni 2015, polisi menemukan Angeline tewas terkubur di belakang rumah Margriet. Posisi 'kuburan' Angeline berada di belakang kandang ayam.
Handono dan Susiani menghadiri rekonstruksi sejak pukul 09.20 Wita. Keduanya datang dengan didampingi tim dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar.
Hingga berita ini dimuat, tim Inafis dan penyidik masih menggelar konstruksi. Sejumlah polisi dari Polda Bali dan Polresta Denpasar berjaga-jaga di sekitar lokasi.
medcom.id, Denpasar: Agustinus Tae sempat mempertanyakan keberadaan Angeline saat bocah delapan tahun itu 'hilang' dari rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Namun siapa sangka, saat itu, tepatnya 16 Mei 2015, Agustinus baru saja mengubur Angeline di belakang rumah ibu angkatnya tersebut.
Fakta itu terkuak saat Handono dan Susiani memberikan keterangan dalam rekonstruksi kasus kematian Angeline di belakang rumah Margriet C Megawe, Senin 6 Juli. Kedua suami istri itu menyewa sebuah rumah kontrakan milik ibu angkat Angeline. Rumah yang dikontrak Handono berlokasi tak jauh dari kediaman Angeline.
"Saya pulang ke kontrakan, ditanya Agus, dimana Angeline. Saya jawab tidak tahu," kata Susiani bercerita.
Lalu, Susiani menyarankan Margriet bertanya ke tetangga. Sementara Handono menyarankan Margriet melapor ke polisi.
Margriet mengikuti saran Handono. Ia pun melapor ke polisi bahwa anak angkatnya tersebut hilang saat bermain di depan rumah.
Ternyata, pada 10 Juni 2015, polisi menemukan Angeline tewas terkubur di belakang rumah Margriet. Posisi 'kuburan' Angeline berada di belakang kandang ayam.
Handono dan Susiani menghadiri rekonstruksi sejak pukul 09.20 Wita. Keduanya datang dengan didampingi tim dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar.
Hingga berita ini dimuat, tim Inafis dan penyidik masih menggelar konstruksi. Sejumlah polisi dari Polda Bali dan Polresta Denpasar berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)
