medcom.id, Jayapura: Tim gabungan Polres Kepulauan Yapen, Papua, kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Konti Unai Senin 27 Maret 2017. Peristiwa itu menewaskan pimpinan KKB Maikel Marani.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, Maikel, terlibat sejumlah kasus kekerasan hingga menewaskan warga sipil dan aparat keamanan. Maikel tertembak saat anggota polisi berupaya menangkap yang bersangkutan namun pelaku melawan dan terjadi kontak senjata.
Saat digeledah, polisi menemukan satu senjata api jenis ss1, sembilan magasen, satu pucuk senapan angin, rompi yang berisi uang Rp140.200.000 dan ratusan amunisi dari berbagai jenis, serta bendera bintang kejora.
"Senjata api jenis ss 1 merupakan senjata organik polri yang dirampas Maikel Marani saat menyerang dan menembak mati Iptu Jefri Sesa tahun 2013 lalu," kata Irjen Pol Waterpauw seperti dikutip Antara, Senin 3 April 2017.
Waterpauw menyayangkan beredarnya foto jasad Maikel Marani dalam keadaan polos di media sosial padahal saat itu hendak dilakukan otopsi di RSUD Serui. Dia menambahkan, Maikel sudah masuk dalam daftar pencaharian orang sejak tahun 2013.
"Saya sudah perintahkan Kabid Propam dan Dirkrimum Polda Papua untuk memeriksa bagaimana sampai foto jelang otopsi bisa keluar dan diupload di media sosial," kata Waterpauw.
Adapun berbagai tindak kekerasan yang dilakukan Maikel Marani sejak tahun 2011 hingga 2017 dan menewaskan serta melukai sekitar lima orang termasuk anggota polri. Jenazah Maikel Marani saat ini sudah dimakamkan keluarga di kampung halamannya.
medcom.id, Jayapura: Tim gabungan Polres Kepulauan Yapen, Papua, kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Konti Unai Senin 27 Maret 2017. Peristiwa itu menewaskan pimpinan KKB Maikel Marani.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, Maikel, terlibat sejumlah kasus kekerasan hingga menewaskan warga sipil dan aparat keamanan. Maikel tertembak saat anggota polisi berupaya menangkap yang bersangkutan namun pelaku melawan dan terjadi kontak senjata.
Saat digeledah, polisi menemukan satu senjata api jenis ss1, sembilan magasen, satu pucuk senapan angin, rompi yang berisi uang Rp140.200.000 dan ratusan amunisi dari berbagai jenis, serta bendera bintang kejora.
"Senjata api jenis ss 1 merupakan senjata organik polri yang dirampas Maikel Marani saat menyerang dan menembak mati Iptu Jefri Sesa tahun 2013 lalu," kata Irjen Pol Waterpauw seperti dikutip
Antara, Senin 3 April 2017.
Waterpauw menyayangkan beredarnya foto jasad Maikel Marani dalam keadaan polos di media sosial padahal saat itu hendak dilakukan otopsi di RSUD Serui. Dia menambahkan, Maikel sudah masuk dalam daftar pencaharian orang sejak tahun 2013.
"Saya sudah perintahkan Kabid Propam dan Dirkrimum Polda Papua untuk memeriksa bagaimana sampai foto jelang otopsi bisa keluar dan diupload di media sosial," kata Waterpauw.
Adapun berbagai tindak kekerasan yang dilakukan Maikel Marani sejak tahun 2011 hingga 2017 dan menewaskan serta melukai sekitar lima orang termasuk anggota polri. Jenazah Maikel Marani saat ini sudah dimakamkan keluarga di kampung halamannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
