?Surabaya: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak masyarakat menjadikan produk jurnalistik sebagai referensi. Lantaran banyakan informasi viral yang berujung hoaks.
"Di tengah media sosial (medsos) yang telah menjadi media mainstream, maka ini merupakan tantangan baru bagi masyarakat, bagaimana agar tetap menjadikan produk lembaga pers sebagai referensi informasi utama," kata Khofifah, usai menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2020 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu, 9 Februari 2020.
Khofifah menjelaskan setiap produk jurnalistik yang ditayangkap pasti diketahui penanggungjawabnya. Serta mudah diketahui siapa penulisnya.
"Kalaupun terdapat pemberitaan yang kurang valid, maka akan mudah diketahui pihak yang bertanggungjawab," jelasnya.
Namun, kata Khofifah, hal ini berbanding terbalik dengan media sosial karena banyak berita anonim yang viral. Namun tidak diketahui siapa penulis atau yang menayangkan pertama kali.
"Untuk itu, maka mari gunakan produk pers sebagai referensi utama dan bijaklah dalam memanfaatkan media sosial," imbuhnya.
Rangkaian peringatan HPN 2020 berlangsung sejak 7 sampai 9 Februari 2020 di Banjarmasin dan Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Berbagai rangkaian kegiatan juga dilaksanakan dalam peringatan HPN 2020 di antaranya seminar inovasi pelayanan publik, seminar spesialisasi wartawan, anugerah kebudayaan, pameran pers, serta Konvensi Nasional Media Massa.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/1bVVvMab" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
?Surabaya: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak masyarakat menjadikan produk
jurnalistik sebagai referensi. Lantaran banyakan informasi viral yang berujung hoaks.
"Di tengah media sosial (medsos) yang telah menjadi media mainstream, maka ini merupakan tantangan baru bagi masyarakat, bagaimana agar tetap menjadikan produk lembaga pers sebagai referensi informasi utama," kata Khofifah, usai menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2020 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu, 9 Februari 2020.
Khofifah menjelaskan setiap produk jurnalistik yang ditayangkap pasti diketahui penanggungjawabnya. Serta mudah diketahui siapa penulisnya.
"Kalaupun terdapat pemberitaan yang kurang valid, maka akan mudah diketahui pihak yang bertanggungjawab," jelasnya.
Namun, kata Khofifah, hal ini berbanding terbalik dengan media sosial karena banyak berita anonim yang viral. Namun tidak diketahui siapa penulis atau yang menayangkan pertama kali.
"Untuk itu, maka mari gunakan produk pers sebagai referensi utama dan bijaklah dalam memanfaatkan media sosial," imbuhnya.
Rangkaian peringatan HPN 2020 berlangsung sejak 7 sampai 9 Februari 2020 di Banjarmasin dan Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Berbagai rangkaian kegiatan juga dilaksanakan dalam peringatan HPN 2020 di antaranya seminar inovasi pelayanan publik, seminar spesialisasi wartawan, anugerah kebudayaan, pameran pers, serta Konvensi Nasional Media Massa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
