Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, terjadi empat kali guguran awan panas dalam periode 17-23 Desember 2021. Awan panas tersebut meluncur sejauh 2,5 kilometer di arah hulu Sungai Krasak dan Bebeng
"Sedangkan, guguran lava teramati sebanyak 112 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Sabtu, 25 Desember 2021.
Ia mengatakan, kegempaan dalam sepekan terjadi sekitar 170 kali. Rinciannya, gempa awan panas guguran empat kali, gempa vulkanik dangkal 10 kali, gempa fase banyak 52 kali, gempa guguran 999 kali, gempa hembusan 15 kali, dan gempa tektonik tujuh kali.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ujar Hanik.
Baca juga: Sambil Gowes, Ganjar Sapa Jemaat Misa Natal
Hasil pengamatan BPPTKG, kubah lava Gunung Merapi tumbuh setinggi sekitar dua meter. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.654.000 meter kubik dan dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.
Hanik menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Kondisi itu menunjukkan status gunung tersebut masih siaga.
Selain itu, bahaya dampak guguran lava dan awan panas pada sektor Tenggara-Barat Daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro. Sementara, ancaman bisa mencapai sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," jelasnya.
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, terjadi empat kali
guguran awan panas dalam periode 17-23 Desember 2021. Awan panas tersebut meluncur sejauh 2,5 kilometer di arah hulu Sungai Krasak dan Bebeng
"Sedangkan, guguran lava teramati sebanyak 112 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Sabtu, 25 Desember 2021.
Ia mengatakan, kegempaan dalam sepekan terjadi sekitar 170 kali. Rinciannya, gempa awan panas guguran empat kali, gempa vulkanik dangkal 10 kali, gempa fase banyak 52 kali, gempa guguran 999 kali, gempa hembusan 15 kali, dan gempa tektonik tujuh kali.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ujar Hanik.
Baca juga:
Sambil Gowes, Ganjar Sapa Jemaat Misa Natal
Hasil pengamatan BPPTKG, kubah lava Gunung Merapi tumbuh setinggi sekitar dua meter. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.654.000 meter kubik dan dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.
Hanik menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Kondisi itu menunjukkan status gunung tersebut masih siaga.
Selain itu, bahaya dampak guguran lava dan awan panas pada sektor Tenggara-Barat Daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro. Sementara, ancaman bisa mencapai sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
