Nagekeo: Aksi inspiratif ditunjukkan oleh sejumlah siswa di SD Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mengumpulkan sampah warga. Hal ini dilakukan sebagai program ekologi sekolah serta bentuk kepedulian terhadap banyaknya sampah yang berserakan di jalan raya.
“Orang tua dari kota biasa buang sampah di pinggir jalan,” jelas Garel salah satu siswa yang ikut memunguti sampah dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Selasa, 11 Januari 2022.
Sambil mengumpulkan sampah, para siswa dari kelas lima dan enam ini berjalan sejauh dua kilometer di sepanjang Jalan Trans Flores dari daerah Dadi Wuwu hingga Kesidari.
Sampah yang para siswa dapati berupa botol minum bekas, kantong plastik, hingga popok bayi bekas pakai. Nantinya, setiap sampah dikumpulkan dan diisi ke dalam karung-karung yang mereka bawa. Bila penuh maka karung tersebut akan diletakkan di pinggir jalan dan akan diangkut oleh truk sampah.
Dalam aksinya itu, para siswa didampingi oleh tiga guru yang ikut serta membantu serta menjaga dan mengawasi dari lalu lintas kendaraan. Menurut para guru kepedulian mengumpulkan sampah merupakan kegiatan ekstra kurikuler ekologis sekolah tiap akhir minggu.
Meski aksi mengumpulkan sampah ini telah dilakukan berkali-kali, tetap saja masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Para guru dan siswa berharap agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di dekat daerah mereka karena bisa membahayakan warga sekitar.
“Pesan kami untuk masyarakat, jangan membuang sampah sembarangan. Tiap rumah diharapkan memiliki tempat sampah agar tidak berserakan di jalanan,” kata Magdalena Elvira salah satu guru SD Katolik Supilape.
Mereka juga berharap ada kamera CCTV sebagai pemantau siapa saja yang membuang sampah sembarangan. (Monique Handa Shafira)
Nagekeo: Aksi inspiratif ditunjukkan oleh sejumlah siswa di SD Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mengumpulkan
sampah warga. Hal ini dilakukan sebagai program
ekologi sekolah serta bentuk
kepedulian terhadap banyaknya sampah yang berserakan di jalan raya.
“Orang tua dari kota biasa buang sampah di pinggir jalan,” jelas Garel salah satu siswa yang ikut memunguti sampah dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Selasa, 11 Januari 2022.
Sambil mengumpulkan sampah, para siswa dari kelas lima dan enam ini berjalan sejauh dua kilometer di sepanjang Jalan Trans Flores dari daerah Dadi Wuwu hingga Kesidari.
Sampah yang para siswa dapati berupa botol minum bekas, kantong plastik, hingga popok bayi bekas pakai. Nantinya, setiap sampah dikumpulkan dan diisi ke dalam karung-karung yang mereka bawa. Bila penuh maka karung tersebut akan diletakkan di pinggir jalan dan akan diangkut oleh truk sampah.
Dalam aksinya itu, para siswa didampingi oleh tiga guru yang ikut serta membantu serta menjaga dan mengawasi dari lalu lintas kendaraan. Menurut para guru kepedulian mengumpulkan sampah merupakan kegiatan ekstra kurikuler ekologis sekolah tiap akhir minggu.
Meski aksi mengumpulkan sampah ini telah dilakukan berkali-kali, tetap saja masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Para guru dan siswa berharap agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di dekat daerah mereka karena bisa membahayakan warga sekitar.
“Pesan kami untuk masyarakat, jangan membuang sampah sembarangan. Tiap rumah diharapkan memiliki tempat sampah agar tidak berserakan di jalanan,” kata Magdalena Elvira salah satu guru SD Katolik Supilape.
Mereka juga berharap ada kamera CCTV sebagai pemantau siapa saja yang membuang sampah sembarangan. (
Monique Handa Shafira)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
