Simpang Empat: Warga Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, khawatir terjadi banjir bandang dipicu hujan lebat dan naiknya air Sungai Batang Nango setelah gempa melanda daerah itu, Jumat, 25 Februari 2022.
"Benar, kami merasa takut dengan tingginya hujan di Kajai dan Pinagar. Kami khawatir terjadi banjir bandang makanya kami pergi mengungsi ke halaman Kantor Bupati Pasaman Barat," kata salah seorang warga Pinagar, Yelmi, 53, Senin, 28 Februari 2022.
Menurutnya air Sungai Batang Nango dikabarkan mulai naik dengan membawa material longsor seperti kayu dan batu.
"Untuk antisipasi kami putuskan mengungsi menuju kantor bupati," ungkapnya.
Baca juga: PPKM 7 Daerah Naik ke Level 4
Hal yang sama dikatakan warga lainnya, Inur, 49, yang merasa khawatir terjadi banjir bandang.
"Kami takut dan memilih mengungsi ke kantor bupati," ujarnya.
Mereka memilih mengungsi ke kantor bupati meskipun tidur di teras beralaskan tikar.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pasaman Barat Edi Murdani mengatakan Senin malam, tidak terjadi banjir bandang.
Tetapi, katanya, warga khawatir akan terjadi banjir bandang di Sungai Batang Nango karena usai gempa beberapa waktu lalu air sungai itu kering.
"Namun, dengan terjadinya hujan lebat pada Senin sore, air sungai itu naik kembali dan warga khawatir terjadi banjir bandang," terang dia.
Simpang Empat: Warga Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, khawatir terjadi banjir bandang dipicu
hujan lebat dan naiknya air Sungai Batang Nango setelah gempa melanda daerah itu, Jumat, 25 Februari 2022.
"Benar, kami merasa takut dengan tingginya hujan di Kajai dan Pinagar. Kami khawatir terjadi banjir bandang makanya kami pergi mengungsi ke halaman Kantor Bupati Pasaman Barat," kata salah seorang warga Pinagar, Yelmi, 53, Senin, 28 Februari 2022.
Menurutnya air Sungai Batang Nango dikabarkan mulai naik dengan membawa material longsor seperti kayu dan batu.
"Untuk antisipasi kami putuskan mengungsi menuju kantor bupati," ungkapnya.
Baca juga:
PPKM 7 Daerah Naik ke Level 4
Hal yang sama dikatakan warga lainnya, Inur, 49, yang merasa khawatir terjadi banjir bandang.
"Kami takut dan memilih mengungsi ke kantor bupati," ujarnya.
Mereka memilih mengungsi ke kantor bupati meskipun tidur di teras beralaskan tikar.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pasaman Barat Edi Murdani mengatakan Senin malam, tidak terjadi banjir bandang.
Tetapi, katanya, warga khawatir akan terjadi banjir bandang di Sungai Batang Nango karena usai gempa beberapa waktu lalu air sungai itu kering.
"Namun, dengan terjadinya hujan lebat pada Senin sore, air sungai itu naik kembali dan warga khawatir terjadi banjir bandang," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)