medcom.id, Jakarta: Aksi 'BecakTerus' yang bakal dilakoni Scott Thompson memiliki tantangan tersendiri. Selain jarak dari Aceh ke Jakarta yang berjarak 2.612 kilometer, tantangan lain bakal dihadapi warga negara Skotlandia itu.
Menurutnya, medan jalanan yang terjal di wilayah pulau Sumatera juga jadi tantangan sendiri. Apalagi, becak yang dipilih jadi moda transportasinya, meski sudah dimodifikasi sedemikian rupa tak menjamin keamanannya.
"Jalanan di Sumatera yang naik dan turun bukit. Terus, becak tidak ada rem cakram," kata Scott Thompson di Restoran Tesate, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/9/2015).
Selain medan yang cukup terjal, bencana kabut asap yang terjadi di Riau pun jadi perhatiannya. CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation, Veronica, pun meminta doa dan dukungan agar kabut asap tersebut tidak mengganggu aksi solidaritas Scott.
"Saya mau ajak kita doakan asap yang lagi ramai di Riau agar cepat berhenti. Karena bahaya untuk kondisi medis Scott juga," kata Veronica.
Kendati begitu, Veronica mengapresiasi niatan baik Scott. Tak banyak warga asing yang begitu peduli bagi anak-anak dan masyarakat kurang mampu di Indonesia.
"Karena ini kegiatan ini unik dan Scott yang pengen. Jadi kita bersyukur dengan orang seperti Scott yang mau berjuang untuk anak-anak Indonesia," pungkasnya.
Aksi ini bakal dimulai Scott di Museum Tsunami Aceh, Minggu 27 September 2015 dan finis di The Breeze, BSD pada Minggu 18 Oktober 2015. Dana yang dikumpulkan dari aksi ini akan disumbangkan ke empat yayasan, yakni YCAB Foundation, Yayasan Wisma Chesire, Mary's Cancer Kiddies, dan Puspita Foundation.
'BecakTerus' merupakan aksi ultra-marathon Scott yang ketiga, dan yang kedua di Indonesia. Pada 2010, Scott berlari di Gurun Sahara untuk membantu penderita kanker.
Dua tahun setelahnya, ia berlari dari Bali ke Jakarta sejauh 1.250 kilometer dan berhasil mengumpulkan dana cukup besar untuk membangun empat rumah belajar YCAB Foundation di Bali, Banyuwangi, Situbondo, dan Marunda.
medcom.id, Jakarta: Aksi 'BecakTerus' yang bakal dilakoni Scott Thompson memiliki tantangan tersendiri. Selain jarak dari Aceh ke Jakarta yang berjarak 2.612 kilometer, tantangan lain bakal dihadapi warga negara Skotlandia itu.
Menurutnya, medan jalanan yang terjal di wilayah pulau Sumatera juga jadi tantangan sendiri. Apalagi, becak yang dipilih jadi moda transportasinya, meski sudah dimodifikasi sedemikian rupa tak menjamin keamanannya.
"Jalanan di Sumatera yang naik dan turun bukit. Terus, becak tidak ada rem cakram," kata Scott Thompson di Restoran Tesate, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/9/2015).
Selain medan yang cukup terjal, bencana kabut asap yang terjadi di Riau pun jadi perhatiannya. CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation, Veronica, pun meminta doa dan dukungan agar kabut asap tersebut tidak mengganggu aksi solidaritas Scott.
"Saya mau ajak kita doakan asap yang lagi ramai di Riau agar cepat berhenti. Karena bahaya untuk kondisi medis Scott juga," kata Veronica.
Kendati begitu, Veronica mengapresiasi niatan baik Scott. Tak banyak warga asing yang begitu peduli bagi anak-anak dan masyarakat kurang mampu di Indonesia.
"Karena ini kegiatan ini unik dan Scott yang pengen. Jadi kita bersyukur dengan orang seperti Scott yang mau berjuang untuk anak-anak Indonesia," pungkasnya.
Aksi ini bakal dimulai Scott di Museum Tsunami Aceh, Minggu 27 September 2015 dan finis di The Breeze, BSD pada Minggu 18 Oktober 2015. Dana yang dikumpulkan dari aksi ini akan disumbangkan ke empat yayasan, yakni YCAB Foundation, Yayasan Wisma Chesire, Mary's Cancer Kiddies, dan Puspita Foundation.
'BecakTerus' merupakan aksi ultra-marathon Scott yang ketiga, dan yang kedua di Indonesia. Pada 2010, Scott berlari di Gurun Sahara untuk membantu penderita kanker.
Dua tahun setelahnya, ia berlari dari Bali ke Jakarta sejauh 1.250 kilometer dan berhasil mengumpulkan dana cukup besar untuk membangun empat rumah belajar YCAB Foundation di Bali, Banyuwangi, Situbondo, dan Marunda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
