Batanghari: Kebakaran sumur minyak ilegal di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi, belum juga padam. Tim terpadu setempat sedang berupaya keras untuk menanggulangi api yang terus menyala selama 10 hari.
Kebakaran ini sudah terjadi tepatnya pada 19 September. Saat itu, sebuah sumur minyak di kawasan itu meledak sehingga menimbulkan kobaran api.
Api pun sulit dipadamkan karena akses jalan menuju ke lokasi kebakaran tidak bisa dilalui tim pemadam kebakaran (Damkar). Petugas pun harus membuka akses sepanjang 11 kilometer (km) menembus hutan. Sedangkan saat ini baru terbuka sepanjang 7 km.
Sementara itu, tim terpadu setempat terus berupaya untuk meredam laju kobaran api dengan bom air dari udara. Namun sebelumnya, api sudah menyebabkan kebakaran hutan nasional yang berada di radius 3 km dari pusat kobaran api.
"Tetapi sudah tidak tinggi lagi apinya. Masih ada sekitar 5-7 kilometer ketinggiannya. Setelah penyiraman kemarin masih nampak tegak apinya dan masih ada semburan minyaknya sekitar setengah meter sampai 1 meter," ujar Humas Pertamina Zona 1 Jambi Field, Afrianto di program Headline News, Metro TV, Rabu, 29 September 2021.
Kebakaran tidak banyak memakan korban. Menurut laporan, terdapat satu pekerja yang terluka parah. Sementara itu, satu oknum Polres Batanghari ditangkap jadi tersangka karena diketahui menjadi pemodal dari sumur minyak ilegal tersebut. (Mentari Puspadini)
Batanghari: Kebakaran sumur minyak ilegal di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi, belum juga padam. Tim terpadu setempat sedang berupaya keras untuk menanggulangi api yang terus menyala selama 10 hari.
Kebakaran ini sudah terjadi tepatnya pada 19 September. Saat itu, sebuah sumur minyak di kawasan itu meledak sehingga menimbulkan kobaran api.
Api pun sulit dipadamkan karena akses jalan menuju ke lokasi kebakaran tidak bisa dilalui tim pemadam kebakaran (Damkar). Petugas pun harus membuka akses sepanjang 11 kilometer (km) menembus hutan. Sedangkan saat ini baru terbuka sepanjang 7 km.
Sementara itu, tim terpadu setempat terus berupaya untuk meredam laju kobaran api dengan bom air dari udara. Namun sebelumnya, api sudah menyebabkan kebakaran hutan nasional yang berada di radius 3 km dari pusat kobaran api.
"Tetapi sudah tidak tinggi lagi apinya. Masih ada sekitar 5-7 kilometer ketinggiannya. Setelah penyiraman kemarin masih nampak tegak apinya dan masih ada semburan minyaknya sekitar setengah meter sampai 1 meter," ujar Humas Pertamina Zona 1 Jambi Field, Afrianto di program Headline News, Metro TV, Rabu, 29 September 2021.
Kebakaran tidak banyak memakan korban. Menurut laporan, terdapat satu pekerja yang terluka parah. Sementara itu, satu oknum Polres Batanghari ditangkap jadi tersangka karena diketahui menjadi pemodal dari sumur minyak ilegal tersebut.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PAT)
