medcom.id, Makassar: Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memenuhi panggilan penyidik Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar). Ia diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen administrasi kependudukan.
"Hari ini saya akan memenuhi panggilan di Polda Sulselbar untuk diperiksa sebagai tersangka. Saya akan menghadiri dan menjalaninya," kata Abraham saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel, sekira pukul 10.00 Wita, Selasa (28/4/2015).
(Abraham Samad di Kantor ACC Makassar sebelum berangkat ke Mapolda Sulselbar, 28 April 2015, Metrotv)
Dari bandara, Abraham bertemu dengan pengacaranya di Kantor Anti Corruption Watch (ACC) Makassar. Sejumlah mahasiswa pun menyambut kedatangan Abraham dan mendukungnya. Lalu, Abraham bersama pengacara bersama-sama menuju Mapolda Sulselbar.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sulselbar Kombes Joko Hartanto menilai Abraham kooperatif. Sehingga, Polda belum merencanakan penahanan Abraham terkait kasus tersebut.
Selain Abraham, Polda pun menetapkan seorang tersangka lain yaitu perempuan asal Pontianak, Kalimantan Barat, bernama Feriyani Lim. Menurut Joko, berkas pemeriksaan Feriyani hampir rampung dan segera dilimpahkan ke kejaksaan pekan depan.
Pemalsuan dokumen diduga terjadi pada 2007. Feriyani menggunakan alamat Samad di Makassar untuk membuat kartu tanda penduduk dan kartu keluarga. Padahal keduanya tak memiliki hubungan keluarga.
medcom.id, Makassar: Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memenuhi panggilan penyidik Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar). Ia diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen administrasi kependudukan.
"Hari ini saya akan memenuhi panggilan di Polda Sulselbar untuk diperiksa sebagai tersangka. Saya akan menghadiri dan menjalaninya," kata Abraham saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel, sekira pukul 10.00 Wita, Selasa (28/4/2015).
(Abraham Samad di Kantor ACC Makassar sebelum berangkat ke Mapolda Sulselbar, 28 April 2015, Metrotv)
Dari bandara, Abraham bertemu dengan pengacaranya di Kantor Anti Corruption Watch (ACC) Makassar. Sejumlah mahasiswa pun menyambut kedatangan Abraham dan mendukungnya. Lalu, Abraham bersama pengacara bersama-sama menuju Mapolda Sulselbar.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sulselbar Kombes Joko Hartanto menilai Abraham kooperatif. Sehingga, Polda belum merencanakan penahanan Abraham terkait kasus tersebut.
Selain Abraham, Polda pun menetapkan seorang tersangka lain yaitu perempuan asal Pontianak, Kalimantan Barat, bernama Feriyani Lim. Menurut Joko, berkas pemeriksaan Feriyani hampir rampung dan segera dilimpahkan ke kejaksaan pekan depan.
Pemalsuan dokumen diduga terjadi pada 2007. Feriyani menggunakan alamat Samad di Makassar untuk membuat kartu tanda penduduk dan kartu keluarga. Padahal keduanya tak memiliki hubungan keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)
