Palembang: Detasemen Intel Kodam II/Sriwijaya menggagalkan penyelundupan narkoba jenis ganja seberat 26,1 kilogram di Jalan Soekarno Hatta Palembang, 7 Februari 2024. Puluhan kilogram ganja tersebut terdiri dari 36 dus yang dipakai menggunakan mobil rental.
"Dua pelaku pemilik ganja berhasil kabur. Petugas berhasil mengamankan barang bukti ganja 26,1 kilogram dan satu unit mobil Xenia yang dirental pelaku," kata Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Yanuar Adil, Selasa, 13 Februari 2024.
Yanuar mengatakan barang bukti ganja kering tersebut sudah diserahkan ke Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pihaknya berharap dengan digagalkannya barang haram tersebut dapat menekan peredaran narkoba di Sumsel.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui adanya peredaran narkoba dilingkungannya bisa segera melaporkan ke Polisi, BNN, dan TNI," jelasnya.
Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Djoko Prihadi, mengapresiasi Kodam II/Sriwijaya yang telah membantu upaya pemberantasan narkoba di Sumsel.
Menurutnya pemberantasan narkoba harus dilakukan secara terpadu. Pada 2020 lalu telah dilakukan rencana aksi nasional, bersama-sama mengimplementasikannya dalam rencana aksi daerah.
Serta telah terbentuk tim terpadu baik di tingkat provinsi dan kabupaten dan kota.
"Kita bersama-sama memberantas narkoba. Ada dua hal yang dihadapi dalam memberantasnya. Yang pertama adalah pengurangan peredarannya bisa dilakukan dengan pencegahan dan rehabilitasi dan yang kedua yakni menghentikan suplai narkoba,” katanya.
Palembang: Detasemen Intel Kodam II/Sriwijaya menggagalkan penyelundupan
narkoba jenis
ganja seberat 26,1 kilogram di Jalan Soekarno Hatta Palembang, 7 Februari 2024. Puluhan kilogram ganja tersebut terdiri dari 36 dus yang dipakai menggunakan mobil rental.
"Dua pelaku pemilik ganja berhasil kabur. Petugas berhasil mengamankan barang bukti ganja 26,1 kilogram dan satu unit mobil Xenia yang dirental pelaku," kata Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Yanuar Adil, Selasa, 13 Februari 2024.
Yanuar mengatakan barang bukti ganja kering tersebut sudah diserahkan ke Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pihaknya berharap dengan digagalkannya barang haram tersebut dapat menekan peredaran narkoba di Sumsel.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui adanya peredaran narkoba dilingkungannya bisa segera melaporkan ke Polisi, BNN, dan TNI," jelasnya.
Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Djoko Prihadi, mengapresiasi Kodam II/Sriwijaya yang telah membantu upaya pemberantasan narkoba di Sumsel.
Menurutnya pemberantasan narkoba harus dilakukan secara terpadu. Pada 2020 lalu telah dilakukan rencana aksi nasional, bersama-sama mengimplementasikannya dalam rencana aksi daerah.
Serta telah terbentuk tim terpadu baik di tingkat provinsi dan kabupaten dan kota.
"Kita bersama-sama memberantas narkoba. Ada dua hal yang dihadapi dalam memberantasnya. Yang pertama adalah pengurangan peredarannya bisa dilakukan dengan pencegahan dan rehabilitasi dan yang kedua yakni menghentikan suplai narkoba,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
