NTT: Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menghanguskan lebih dari 3 hektare (Ha) lahan.
Sebaran karhutla masih menyasar lokasi yang sama seperti kejadian kebakaran pada musim kemarau tahun sebelumnya. Tidak diketahui penyebab serta pelaku pembakaran hutan.
Menurut Kepala UPT KPH Kabupaten Lembata, Linus Lawe, karhutla tercatat mulai terjadi pada areal penggunaan lain (APL). Karhutla terjadi sejak 5 Mei 2023 di dusun Kwakat, Desa Waijarang, kecamatan Nibatukan, dengan luas lahan terbakar sebanyak 1,3 Ha.
"Di dusun ini, lokasi kebakaran berjarak 300 meter dari pemukiman warga. Kami tidak mendapat laporan pelaku dan penyebab kebakaran," ungkap Linus Lawe.
Lokasi karhutla lainnya, yakni di Baja, Desa Wailolong, Kecamatan Omesuri seluas 0,7 Ha. Terjadi pada 9 Mei 2023.
Sedangkan pada 23 Juni 2023, karhutla terjadi lagi di Desa Merdeka, Kecamatan Lebatukan, menghanguskan 2 Ha hutan dan lahan. Beruntung kebakaran itu di luar kawasan hutan.
| Baca: 488 Titik Panas Terdeteksi di Jambi |
Pihak UPT KPH berusaha memadamkan kebakaran dengan pola penyerangan api dan dengan peralatan seadanya. Beruntung kebakaran tidak meluas.
Hingga saat ini, sejumlah wilayah Kabupaten Lembata terus mengalami kekeringan, namun sesekali hujan turun, sehingga kebakaran yang terjadi tidak terus meluas.
Namun, pola kebakaran hutan dan lahan yang berulang di lokasi yang sama setiap tahun, dikhawatirkan merusak vegetasi hutan dan lahan di wilayah kering dan tandus itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
