Bangka Belitung: Festival Film Bulanan (Fesbul) Lokus 8 untuk wilayah Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung selesai dilaksanakan. Sebanyak 2 film diumumkan sebagai pemenang.
Dari banyaknya karya-karya yang masuk dan dikumpulkan, semua film memiliki keunggulannya masing-masing. Mulai dari alur cerita, pengambilan gambar, dan lain sebagainya. Namun, para kurator harus tetap memilih dua film terbaik.
Para kurator berkumpul untuk memilih karya-karya film pendek yang masuk dari Lokus 8. Banyak sekali karya yang masuk sampai kurator pun bingung untuk memilih. Karya yang sangat keren-keren serta memiliki karakternya masing-masing. Namun dengan berat hati para kurator harus memilih dua film.
Pemenang pertama ada ‘Sangkar Puan’ yang disutradarai oleh PG Wisnu Wijaya bergenre fiksi. Film ini bercerita tentang lika-liku percintaan yang cukup rumit. Sangat menyentuh film yang pertama ini.
Pemenang film yang kedua berjudul ‘Aliong dan Hamidah’ disutradarai oleh Alwan Nabil Ramadhan dan film ini bergenre fiksi. Film kedua ini bercerita tentang kisah romansa remaja yang berbeda agama, etnis dan budaya. Kemudian keduanya dipisahkan oleh kenyataan. Selain dipisahkan keimanan, dipisahkan pula dengan tuntutan Hamidah yang ingin berkuliah di luar kota. Cerita yang ringan namun sangat bagus dan bermakna filmnya.
Selain pengumuman Film Terpilih, Fesbul 2024 juga mengumumkan jadwal workshop Lokus 10 dengan tagline ‘Passion, Roots, Movement’ yang akan diselenggarakan di Samarinda pada tanggal 4 - 6 Oktober 2024. Workshop ini akan berfokus pada penulisan, penyutradaraan, dan produserial.
Workshop Film Fesbul memberikan kesempatan bagi 2 proyek film pendek terbaik dari seluruh lokus untuk terjun ke dunia komersial dan berpartisipasi dalam film market festival internasional tahun 2025.
Festival Film Bulanan adalah platform yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memfasilitasig komunitas film lokal untuk memperluas jaringannya serta melahirkan generasi baru yang akan menjadi motor penggerak bagi industri perfilman Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan Festival Film Pendek Bulanan (Fesbul) 2024 menyajikan serangkaian program inovatif yang bisa memicu pertumbuhan industri film di Tanah Air.
Serangkaian program tersebut antara lain yakni program lokakarya di 10 kota di Indonesia, diskusi interaktif dengan para profesional di industri film, seminar internasional, pemutaran film Fesbul, dan Malam Anugerah Fesbul 2024.
“Festival film pendek ini digelar setiap bulan dengan harapan bisa memberikan dampak sosial yang merata sehingga menjadi program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," katanya Sandiaga.
Ia mengatakan program utama Fesbul adalah seleksi film bulanan yang berlangsung dari Februari hingga November dengan sistem zonasi.
Ia mengatakan festival ini juga dibuka untuk kategori film pendek fiksi, dokumenter, animasi, eksperimental, dan hibrid.
Bagi film yang terpilih akan mendapatkan apresiasi berupa publikasi di akun media sosial Fesbul & Kemenparekraf RI, publikasi di media nasional, dan menjadi nominasi penerima anugerah di Festival Film Bulanan.
Bangka Belitung: Festival Film Bulanan (Fesbul) Lokus 8 untuk wilayah Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung selesai dilaksanakan. Sebanyak 2 film diumumkan sebagai pemenang.
Dari banyaknya karya-karya yang masuk dan dikumpulkan, semua film memiliki keunggulannya masing-masing. Mulai dari alur cerita, pengambilan gambar, dan lain sebagainya. Namun, para kurator harus tetap memilih dua film terbaik.
Para kurator berkumpul untuk memilih karya-karya film pendek yang masuk dari Lokus 8. Banyak sekali karya yang masuk sampai kurator pun bingung untuk memilih. Karya yang sangat keren-keren serta memiliki karakternya masing-masing. Namun dengan berat hati para kurator harus memilih dua film.
Pemenang pertama ada ‘Sangkar Puan’ yang disutradarai oleh PG Wisnu Wijaya bergenre fiksi. Film ini bercerita tentang lika-liku percintaan yang cukup rumit. Sangat menyentuh film yang pertama ini.
Pemenang film yang kedua berjudul ‘Aliong dan Hamidah’ disutradarai oleh Alwan Nabil Ramadhan dan film ini bergenre fiksi. Film kedua ini bercerita tentang kisah romansa remaja yang berbeda agama, etnis dan budaya. Kemudian keduanya dipisahkan oleh kenyataan. Selain dipisahkan keimanan, dipisahkan pula dengan tuntutan Hamidah yang ingin berkuliah di luar kota. Cerita yang ringan namun sangat bagus dan bermakna filmnya.
Selain pengumuman Film Terpilih, Fesbul 2024 juga mengumumkan jadwal workshop Lokus 10 dengan tagline ‘Passion, Roots, Movement’ yang akan diselenggarakan di Samarinda pada tanggal 4 - 6 Oktober 2024. Workshop ini akan berfokus pada penulisan, penyutradaraan, dan produserial.
Workshop Film Fesbul memberikan kesempatan bagi 2 proyek film pendek terbaik dari seluruh lokus untuk terjun ke dunia komersial dan berpartisipasi dalam film market festival internasional tahun 2025.
Festival Film Bulanan adalah platform yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memfasilitasig komunitas film lokal untuk memperluas jaringannya serta melahirkan generasi baru yang akan menjadi motor penggerak bagi industri perfilman Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan Festival Film Pendek Bulanan (Fesbul) 2024 menyajikan serangkaian program inovatif yang bisa memicu pertumbuhan industri film di Tanah Air.
Serangkaian program tersebut antara lain yakni program lokakarya di 10 kota di Indonesia, diskusi interaktif dengan para profesional di industri film, seminar internasional, pemutaran film Fesbul, dan Malam Anugerah Fesbul 2024.
“Festival film pendek ini digelar setiap bulan dengan harapan bisa memberikan dampak sosial yang merata sehingga menjadi program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," katanya Sandiaga.
Ia mengatakan program utama Fesbul adalah seleksi film bulanan yang berlangsung dari Februari hingga November dengan sistem zonasi.
Ia mengatakan festival ini juga dibuka untuk kategori film pendek fiksi, dokumenter, animasi, eksperimental, dan hibrid.
Bagi film yang terpilih akan mendapatkan apresiasi berupa publikasi di akun media sosial Fesbul & Kemenparekraf RI, publikasi di media nasional, dan menjadi nominasi penerima anugerah di Festival Film Bulanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)