Aksi penutupan itu dipicu sang dukun yakni Mbah Danu diduga melakukan pencabulan terhadap pasien perempuan. Mbah Danu dituding membuka celana dalam pasien saat berobat.
Kejadian itu berawal dari laporan korban yang mengaku telah dicabuli oleh pelaku. Saat itu, seorang anak perempuan, 29, dan seorang ibu, 50, melaporkan kepada perangkat desa setempat karena mendapat perlakuan tidak sopan dari pria yang berprofesi sebagai dukun di desa tersebut.
Salah seorang warga, SM, mengatakan, dari laporan yang disampaikan oleh korban, pelaku diduga berbuat cabul saat memberikan terapi.
“Berdasarkan cerita korban, korban dimasukkan ke dalam kamar untuk dilakukan pemijatan,” ungkapnya, Selasa, 16 Agustus 2022.
| Baca juga: Pimpinan Ponpes di Kabupaten Bandung Diduga Cabuli Santri |
Saat memijat itulah, lanjut SM, terduga pelaku diduga melancarkan aksinya. Terduga pelaku melucuti celana dalam korban dan dilakukan pencabulan.
Setelah kejadian tersebut, korban menceritakan ke suami korban. Namun suami korban tidak langsung mendatangi praktik Mbah Danu.
“Korban akhirnya memberanikan diri melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa dan perangkat desa menggelar mediasi yang juga dihadiri suami korban. Saat mediasi sempat bersitegang antara suami korban dan Mbah Danu,” ujar SM.
Suami korban tidak terima istrinya mendapat perlakuan tidak senonoh hingga mengacam akan melapor ke polisi. Namun terduga pelaku menegaskan jika tidak takut akan dilaporkan ke polisi sehingga korban mendatangkan pihak kepolisian ke lokasi mediasi.
| Baca juga: Gadis 20 Tahun di Malang Jadi Korban Pelecehan Seksual Pelatih Taekwondo Selama 5 Tahun |
Untuk menghindari kericuhan dengan warga, petugas Polsek Gedeg mengamankan Mbah Danu ke Kantor Polsek Gedeg. Sementara, warga yang geram mencopot papan nama di depan rumah yang ditempati praktik Mbah Danu. Di Polsek Gedeg juga digelar mediasi, warga meminta agar tempat praktik tersebut ditutup.
“Tadi ada kesepakatan dengan warga, Mbah Danu pindah dari lingkungan. Artinya ditutup (tempat praktik terduga pelaku). Karena ternyata korban sendiri tidak mau melaporkan (secara resmi ke polisi),” kata Kepala Desa Jeruk Seger, Habib Wahyudi.
Sementara, Kasi Humas Polresta Mojokerto, Iptu MK Umam, mengaku, sudah mendapatkan informasi terkait penutupan tempat praktik Mbah Danu yang dilakukan oleh warga.
“Yang jelas saya dapat Informasi dari Kapolsek Gedeg sudah dilakukan mediasi. Karena korban sendiri tidak mau melapor,” tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id