Grobogan: Api abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, padam untuk pertama kalinya. Api Abadi Mrapen padam total sejak Jumat, 25 September 2020.
Puluhan warga tampak mendatangi lokasi Api Abadi Mrapen yang banyak dimanfaatkan untuk acara keagamaan, olahraga, dan pariwisata yakni menyalakan obor PON, Asian Games, dan lainnya. Warga penasaran, karena api abadi itu baru kali ini padam total.
"Dulu, pada 1996, Api Abadi Mrapen ini pernah redup tetapi tidak sampai padam total seperti sekarang ini," kata Kepala Seksi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, melansir Mediaindonesia.com, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Saat itu, lanjut Sinung, di pusat api dilakukan pengeboran kembali untuk menutup sumbatan sedalam 20 meter dan keluar gas cukup besar hingga api kembali berkobar. Sehingga, dia optimistis Api Abadi Mrapen dapat kembali menyala.
Padamnya api abadi mengundang perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar memerintahkan untuk langsung dilakukan penelitian dan penyelidikan, pasalnya Api Abadi Mrapen merupakan aset yang cukup berharga.
"Saya sudah perintahkan Divas ESDM melakukan penelitian dan penyelidikan terhadap padamnya api abadi itu. Selain itu diupayakan untuk kembali dipulihkan seperti sedia kala," kata Ganjar.
Padamnya Api Abadi Mrapen itu, ujar Ganjar, diduga karena adanya gangguan di sekitar lokasi tersebut. Seperti, imbuh dia, ada yang membangun dan tanpa sengaja merusak atau mengganggu jalur gas alam yang mengalir, sehingga mengakibatkan kebocoran dan api Mrapen padam.
Ganjar optimistis api Mrapen bisa kembali hidup. Terlebih setelah dilakukan perbaikan pada jalur gas menuju ke Mrapen.
"Petugas sedang melakukan penelitian untuk segera dilakukan perbaikan," tukasnya.
Grobogan: Api abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, padam untuk pertama kalinya. Api Abadi Mrapen padam total sejak Jumat, 25 September 2020.
Puluhan warga tampak mendatangi lokasi Api Abadi Mrapen yang banyak dimanfaatkan untuk acara keagamaan, olahraga, dan pariwisata yakni menyalakan obor PON, Asian Games, dan lainnya. Warga penasaran, karena api abadi itu baru kali ini padam total.
"Dulu, pada 1996, Api Abadi Mrapen ini pernah redup tetapi tidak sampai padam total seperti sekarang ini," kata Kepala Seksi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, melansir
Mediaindonesia.com, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Saat itu, lanjut Sinung, di pusat api dilakukan pengeboran kembali untuk menutup sumbatan sedalam 20 meter dan keluar gas cukup besar hingga api kembali berkobar. Sehingga, dia optimistis Api Abadi Mrapen dapat kembali menyala.
Padamnya api abadi mengundang perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ganjar memerintahkan untuk langsung dilakukan penelitian dan penyelidikan, pasalnya Api Abadi Mrapen merupakan aset yang cukup berharga.
"Saya sudah perintahkan Divas ESDM melakukan penelitian dan penyelidikan terhadap padamnya api abadi itu. Selain itu diupayakan untuk kembali dipulihkan seperti sedia kala," kata Ganjar.
Padamnya Api Abadi Mrapen itu, ujar Ganjar, diduga karena adanya gangguan di sekitar lokasi tersebut. Seperti, imbuh dia, ada yang membangun dan tanpa sengaja merusak atau mengganggu jalur gas alam yang mengalir, sehingga mengakibatkan kebocoran dan api Mrapen padam.
Ganjar optimistis api Mrapen bisa kembali hidup. Terlebih setelah dilakukan perbaikan pada jalur gas menuju ke Mrapen.
"Petugas sedang melakukan penelitian untuk segera dilakukan perbaikan," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)