Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup puluhan shelter pasien covid-19. Kebijakan ini diambil setelah penurunan kasus covid-19 sejak akhir Agustus 2021
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, mengatakan, jumlah seluruh shelter yang dibuka sejak lonjakan covid-19 mulai Juni 2021, yakni 32 unit. Shelter itu tersebar di sejumlah kabupaten/kota.
"(Shelter pasien covid-19) sudah mulai kami tutup sejak 22 September, tinggal satu unit karena masih ada pasien," kata Endang, Rabu, 6 Oktober 2021.
Endang mengatakan, shelter yang ditutup itu baik yang dikelola pemerintah DIY maupun sebagian kabupaten/kota. Sementara, shelter yang dikelola pemerintah DIY bersama sejumlah instansi, dan sudah ditutup yakni Rumah Susun UNY, Shelter PUPR-Polda DIY; BBWS Serayu Opak; dan Rusun PIAT-UGM.
"Untuk empat shelter ini kami tutup pada 1 Oktober kemarin," ujar Endang.
Baca juga: Jabar Lacak Kontingen PON XX yang Terpapar Covid-19
Endang menyebut, keterisian shelter pasien covid-19 menurun signifikan sejak pekan kedua September. Ia menyatakan, pasien yang sempat isolasi sudah dinyatakan sembuh.
"Walaupun waktu itu juga ada (pasien) yang agak berat karena pas lagi booming-nya covid-19 di Juli-Agustus, sementara posisi rumah sakit penuh. Makanya kami pakai terapi dengan pendampingan sosial supaya mereka tetap semangat," kata dia.
Endang mengatakan, shelter yang masih buka itu dikelola pemerintah DIY. Shelter tersebut merupakan kepunyaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang dikelola Dinas Sosial DIY.
"(Shelter) yang masih aktif juga akan dinonaktifkan setelah semua pasien selesai isolasi," ungkapnya.
Ia menambahkan, jajaran pemerintah DIY tetap berupaya mengantisipasi potensi lonjakan kasus covid-19. Menurut dia, ada satu shelter di Jalan Veteran, Kota Yogyakarta yang disiagakan.
Berdasarkan data Pemerintah DIY per 5 Oktober 2021, kasus terkonfirmasi menjadi 155.097 kasus, sembuh 148.708 kasus, dan meninggal sebanyak 5.207 kasus. Adapun positivity rate sebesar 0,64 persen.
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup puluhan
shelter pasien covid-19. Kebijakan ini diambil setelah penurunan kasus covid-19 sejak akhir Agustus 2021
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, mengatakan, jumlah seluruh
shelter yang dibuka sejak lonjakan covid-19 mulai Juni 2021, yakni 32 unit. Shelter itu tersebar di sejumlah kabupaten/kota.
"(Shelter pasien covid-19) sudah mulai kami tutup sejak 22 September, tinggal satu unit karena masih ada pasien," kata Endang, Rabu, 6 Oktober 2021.
Endang mengatakan, shelter yang ditutup itu baik yang dikelola pemerintah DIY maupun sebagian kabupaten/kota. Sementara,
shelter yang dikelola pemerintah DIY bersama sejumlah instansi, dan sudah ditutup yakni Rumah Susun UNY, Shelter PUPR-Polda DIY; BBWS Serayu Opak; dan Rusun PIAT-UGM.
"Untuk empat
shelter ini kami tutup pada 1 Oktober kemarin," ujar Endang.
Baca juga:
Jabar Lacak Kontingen PON XX yang Terpapar Covid-19
Endang menyebut, keterisian
shelter pasien covid-19 menurun signifikan sejak pekan kedua September. Ia menyatakan, pasien yang sempat isolasi sudah dinyatakan sembuh.
"Walaupun waktu itu juga ada (pasien) yang agak berat karena pas lagi
booming-nya covid-19 di Juli-Agustus, sementara posisi rumah sakit penuh. Makanya kami pakai terapi dengan pendampingan sosial supaya mereka tetap semangat," kata dia.
Endang mengatakan,
shelter yang masih buka itu dikelola pemerintah DIY.
Shelter tersebut merupakan kepunyaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang dikelola Dinas Sosial DIY.
"(
Shelter) yang masih aktif juga akan dinonaktifkan setelah semua pasien selesai isolasi," ungkapnya.
Ia menambahkan, jajaran pemerintah DIY tetap berupaya mengantisipasi potensi lonjakan kasus covid-19. Menurut dia, ada satu
shelter di Jalan Veteran, Kota Yogyakarta yang disiagakan.
Berdasarkan data Pemerintah DIY per 5 Oktober 2021, kasus terkonfirmasi menjadi 155.097 kasus, sembuh 148.708 kasus, dan meninggal sebanyak 5.207 kasus. Adapun positivity rate sebesar 0,64 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
