medcom.id, Surabaya: Dwijanto dan Sribudi berusaha ikhlas melepas kepergian putra mereka, Bhima Ali Wicaksana (31). Mereka tak menyangka Bhima meninggal dalam perjalanan pertamanya ke Singapura.
Tanggal 28 Desember 2014, merupakan perjalanan pertama Bhima dari Surabaya, Jawa Timur, ke Singapura. Baru kali itu pula ia menggunakan AirAsia yang akan mengantarnya ke Negeri Singa.
Namun, Tuhan YME punya rencana lain. Pesawat AirAsia QZ8591 yang ia gunakan hilang kontak dan jatuh di perairan Selat Malaka.
Bhudi menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan perdananya itu. Hingga berita ini diturunkan, Selasa (6/1/2015), jenazah warga Jalan Pucang Sewu, Surabaya, itu belum diketahui.
Dwijanto pasrah. Meski ikhlas, ia berharap keajaiban terjadi. Ia berdoa putranya segera ditemukan, sehat ataupun sudah meninggal.
Pasangan suami istri itu mendapat dukungan moril dari anak sulung, Sari Rahmayanti, yang tinggal serumah dengan mereka. Kerabat dan tetangga pun menghibur mereka.
medcom.id, Surabaya: Dwijanto dan Sribudi berusaha ikhlas melepas kepergian putra mereka, Bhima Ali Wicaksana (31). Mereka tak menyangka Bhima meninggal dalam perjalanan pertamanya ke Singapura.
Tanggal 28 Desember 2014, merupakan perjalanan pertama Bhima dari Surabaya, Jawa Timur, ke Singapura. Baru kali itu pula ia menggunakan AirAsia yang akan mengantarnya ke Negeri Singa.
Namun, Tuhan YME punya rencana lain. Pesawat AirAsia QZ8591 yang ia gunakan hilang kontak dan jatuh di perairan Selat Malaka.
Bhudi menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan perdananya itu. Hingga berita ini diturunkan, Selasa (6/1/2015), jenazah warga Jalan Pucang Sewu, Surabaya, itu belum diketahui.
Dwijanto pasrah. Meski ikhlas, ia berharap keajaiban terjadi. Ia berdoa putranya segera ditemukan, sehat ataupun sudah meninggal.
Pasangan suami istri itu mendapat dukungan moril dari anak sulung, Sari Rahmayanti, yang tinggal serumah dengan mereka. Kerabat dan tetangga pun menghibur mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)
