medcom.id, Poso: Sekitar 1.000 warga Kota Poso dan sekitarnya, memadati pelabuhan untuk melepas keberangkatan prajurit TNI kembali ke markas masing-masing, Sabtu (18/4/2015). Mereka kembali ke markas masing-masing setelah mengikuti latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), 31 Maret-17 April.
Sejumlah warga meneteskan air mata dan saling peluk dengan prajurit marinir dan kostrad serta awak KRI Surabaya yang akan mengangkut sekitar 1.000 personel PPRC menuju Surabaya.
Mereka juga saling tukar cinderamata. Bahkan Komandan Satgas Laut PPRC, Kolonel Laut (P) Iwan Isnuwanto, menerima cinderamata cincin batu akik dari seorang warga.
"Kami mengucapkan terima kasih atas penerimaan warga Poso selama kami berada di sini. Keramahtamahan dan keterbukaan warga menyentuh hati kami," ujar Iwan, Sabtu.
Menurut dia, awalnya, para prajurit diperintahkan bersiaga penuh sebelum berangkat ke Poso. Mereka diminta menjaga diri karena situasi keamanan di Poso yang kurang baik. Mereka pun dilarang bepergian sendiri.
"Ternyata setelah berada di sini, situasinya berbeda sama sekali. Kondisi aman, masyarakat terbuka dan ramah tamah, sehingga kami merasa kehilangan sesuatu saat akan berangkat pulang ke markas," kata Iwan.
Panglima Divisi II Kostrad yang juga Penanggung Jawab Latihan Tempur PPRC, Mayjen TNI Bambang Haryanto, berharap kehadiran TNI dalam latihan tiga pekan ini membawa manfaat bagi rakyat Poso, khususnya dalam memulihkan rasa aman
rakyat.
"Daerah ini sangat kaya dan memiliki potensi besar untuk berkembang cepat seperti daerah maju lainnya, asalkan keamanan terjamin," kata Bambang usai melepas keberangkatan KRI Surabaya di Pelabuhan Poso.
Menurut dia, latihan PPRC telah berhasil memulihkan rasa aman warga. Dia pun berharap masyarakat lebih berani selama berani, berkebun, berbisnis dan bermasyarakat.
Pada sisi TNI, lanjut dia, latihan yang melibatkan 3.500 personel Kostrad, Marinir dan Paskhas TNI AU ini mampu meningkatkan profesionalisme prajurit dalam bertempur.
medcom.id, Poso: Sekitar 1.000 warga Kota Poso dan sekitarnya, memadati pelabuhan untuk melepas keberangkatan prajurit TNI kembali ke markas masing-masing, Sabtu (18/4/2015). Mereka kembali ke markas masing-masing setelah mengikuti latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), 31 Maret-17 April.
Sejumlah warga meneteskan air mata dan saling peluk dengan prajurit marinir dan kostrad serta awak KRI Surabaya yang akan mengangkut sekitar 1.000 personel PPRC menuju Surabaya.
Mereka juga saling tukar cinderamata. Bahkan Komandan Satgas Laut PPRC, Kolonel Laut (P) Iwan Isnuwanto, menerima cinderamata cincin batu akik dari seorang warga.
"Kami mengucapkan terima kasih atas penerimaan warga Poso selama kami berada di sini. Keramahtamahan dan keterbukaan warga menyentuh hati kami," ujar Iwan, Sabtu.
Menurut dia, awalnya, para prajurit diperintahkan bersiaga penuh sebelum berangkat ke Poso. Mereka diminta menjaga diri karena situasi keamanan di Poso yang kurang baik. Mereka pun dilarang bepergian sendiri.
"Ternyata setelah berada di sini, situasinya berbeda sama sekali. Kondisi aman, masyarakat terbuka dan ramah tamah, sehingga kami merasa kehilangan sesuatu saat akan berangkat pulang ke markas," kata Iwan.
Panglima Divisi II Kostrad yang juga Penanggung Jawab Latihan Tempur PPRC, Mayjen TNI Bambang Haryanto, berharap kehadiran TNI dalam latihan tiga pekan ini membawa manfaat bagi rakyat Poso, khususnya dalam memulihkan rasa aman
rakyat.
"Daerah ini sangat kaya dan memiliki potensi besar untuk berkembang cepat seperti daerah maju lainnya, asalkan keamanan terjamin," kata Bambang usai melepas keberangkatan KRI Surabaya di Pelabuhan Poso.
Menurut dia, latihan PPRC telah berhasil memulihkan rasa aman warga. Dia pun berharap masyarakat lebih berani selama berani, berkebun, berbisnis dan bermasyarakat.
Pada sisi TNI, lanjut dia, latihan yang melibatkan 3.500 personel Kostrad, Marinir dan Paskhas TNI AU ini mampu meningkatkan profesionalisme prajurit dalam bertempur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)
