Tangerang: Mukhmainna, 24, korban ambruknya dinding underpass Jalan Perimeter Selatan Bandaras Soekarno-Hatta, Tangerang, belum mengetahui temannya Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri meninggal. Hal ini diungkapkan ayahanda Mukhmainnah, Samsuddin Ismail, 56, yang sudah berkomunikasi dengan anaknya.
"Dia belum tahu kondisi temannya. Kita masih menutupi karena untuk menjaga trauma psikologisnya," kata Samsuddin di RS Siloam, Tangerang, Rabu, 7 Februari 2018.
Dirinya dan keluarga hanya mengatakan Dianti dirawat di Rumah Sakit yang berbeda. Dia tak berani mengungkap kenyataan ke Mukhmainna karena kedua korban merupakan kawan dekat.
(Baca: Kondisi Mukhmainna Membaik)
Mukhmainna pun sempat menceritakan kronologi kejadian saat dia tertimpa. Mukhmainna sempat mengubah posisi badan di dalam kendaraan yang tertimbun beton dan tanah tersebut.
"Jadi posisinya atap mobil enggak langsung turun, masih ada jeda, jadi bisa perbaiki posisi, dia kan di sisi kiri buang badan ke kanan," ujarnya.
Samsuddin tidak memiliki niat untuk menyalahkan orang lain atas kejadian yang menimpa anaknya. Baginya, keselamatan Mukhmainna jadi fokus utama.
"Biar itu dilakukan pihak berwenang, jangan melihatnya dari satu sisi, yang terpenting saya fokus untuk kesehatan anak saya," pungkasnya.
(Baca: Menhub Berencana Operasikan Kereta Bandara Besok)
Tangerang: Mukhmainna, 24, korban ambruknya dinding underpass Jalan Perimeter Selatan Bandaras Soekarno-Hatta, Tangerang, belum mengetahui temannya Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri meninggal. Hal ini diungkapkan ayahanda Mukhmainnah, Samsuddin Ismail, 56, yang sudah berkomunikasi dengan anaknya.
"Dia belum tahu kondisi temannya. Kita masih menutupi karena untuk menjaga trauma psikologisnya," kata Samsuddin di RS Siloam, Tangerang, Rabu, 7 Februari 2018.
Dirinya dan keluarga hanya mengatakan Dianti dirawat di Rumah Sakit yang berbeda. Dia tak berani mengungkap kenyataan ke Mukhmainna karena kedua korban merupakan kawan dekat.
(Baca: Kondisi Mukhmainna Membaik)
Mukhmainna pun sempat menceritakan kronologi kejadian saat dia tertimpa. Mukhmainna sempat mengubah posisi badan di dalam kendaraan yang tertimbun beton dan tanah tersebut.
"Jadi posisinya atap mobil enggak langsung turun, masih ada jeda, jadi bisa perbaiki posisi, dia kan di sisi kiri buang badan ke kanan," ujarnya.
Samsuddin tidak memiliki niat untuk menyalahkan orang lain atas kejadian yang menimpa anaknya. Baginya, keselamatan Mukhmainna jadi fokus utama.
"Biar itu dilakukan pihak berwenang, jangan melihatnya dari satu sisi, yang terpenting saya fokus untuk kesehatan anak saya," pungkasnya.
(Baca: Menhub Berencana Operasikan Kereta Bandara Besok)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
