medcom.id, Tangerang: Menjadi pekerja di lingkup pemerintah daerah dan berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) masih banyak diimpikan angkatan kerja. Berbagai upaya dilakukan, asal bisa bekerja menjadi pegawai pemda.
Demi mengejar mimpi tersebut, delapan orang di Tangerang menjadi korban penipuan dengan janji bakal diangkat menjadi Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Korban diharuskan menyetor Rp20 juta untuk diangkat menajdi TKS.
Korban dijanjikan menjadi pegawai honorer di beberapa dinas dan badan organisasi perangkat daerah di Pemkot Tangsel. Bahkan, Sekretaris Daerah Kota Tangsel Muhamad menjadi salah satu korban.
"Tanda tangan saya dipalsukan, modus dagang TKS," kata Muhamad di Balai Kota Tangerang Selatan, Jalan Maruga, Ciputat, Banten, Rabu, 5 April 2017,
Menurut Muhamad, modus dagang TKS itu sedang diselidiki secara internal. Ia memastikan, tanda tangan atas namanya pada surat yang diserahkan pada korban adalah palsu.
"Kemarin saya didatangi korban, dia memperlihatkan surat yang ada tanda tangan palsu saya. Tapi kelihatan dari tanda tangan dan narasi, suratnya itu palsu," pungkasnya.
medcom.id, Tangerang: Menjadi pekerja di lingkup pemerintah daerah dan berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) masih banyak diimpikan angkatan kerja. Berbagai upaya dilakukan, asal bisa bekerja menjadi pegawai pemda.
Demi mengejar mimpi tersebut, delapan orang di Tangerang menjadi korban penipuan dengan janji bakal diangkat menjadi Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Korban diharuskan menyetor Rp20 juta untuk diangkat menajdi TKS.
Korban dijanjikan menjadi pegawai honorer di beberapa dinas dan badan organisasi perangkat daerah di Pemkot Tangsel. Bahkan, Sekretaris Daerah Kota Tangsel Muhamad menjadi salah satu korban.
"Tanda tangan saya dipalsukan, modus dagang TKS," kata Muhamad di Balai Kota Tangerang Selatan, Jalan Maruga, Ciputat, Banten, Rabu, 5 April 2017,
Menurut Muhamad, modus dagang TKS itu sedang diselidiki secara internal. Ia memastikan, tanda tangan atas namanya pada surat yang diserahkan pada korban adalah palsu.
"Kemarin saya didatangi korban, dia memperlihatkan surat yang ada tanda tangan palsu saya. Tapi kelihatan dari tanda tangan dan narasi, suratnya itu palsu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
