DIY: Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi bencana alam. Berdasarkan informasi BMKG, cuaca ekstrem akan berlangsung hingga lima hari ke depan dan dilanjutkan masa pancaroba.
"Kita meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan tingkat kerawanan (tempat tinggal) masing-masing," papar dia, Selasa, 11 Oktober 2022.
Apabila hujan lebat dalam kurun waktu lebih dari 3 jam, masyarakat yang tinggal di daerah rawan tanah longsor diimbau mengungsi ke tempat yang lebih aman. Ia pun menyebutkan beberapa tanda-tanda pergerakan tanah, seperti material yang terbawa oleh air, tanah yang mulai larut di dalam air, dan pohon yang miring.
Bencana alam pada masa pancaroba juga harus diwaspadai karena bisa terjadi angin hujan lebat dengan disertai angin kencang
"Pohon sudah tua yang potensi tidak kuat menahan angin kencang supaya dikurangi," papar dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan Pemda DIY masih memiliki anggaran tambahan Rp90 miliar dana Belanja Tak Terduga (BTT). Dana tersebut dinilai masih cukup apabila digunakan apabila terjadi bencana.
"Anggaran yang tersedia saat ini masih mencukupi," ucap Aji.
Oleh sebab itu, Pemda DIY belum memanfaatkan dana tersebut. Ia menyebut saat musim kemarau kemarin pun, pihaknya masih bisa menangani kekurangan air bersih dengan dana yang ada sehingga tidak perlu menggunakan BTT.
Baskara Aji melanjutkan, pihaknya telah mengumpulkan stakeholder terkait di tingkat kabupaten dan kota di DIY dalam penanggulangan bencana. Pemerintah kabupaten dan kota telah melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana, semisal memotong pohon yang rawan tumbang hingga membersihkan saluran air dan sungai.
DIY: Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi
bencana alam. Berdasarkan informasi BMKG, cuaca ekstrem akan berlangsung hingga lima hari ke depan dan dilanjutkan masa
pancaroba.
"Kita meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan tingkat kerawanan (tempat tinggal) masing-masing," papar dia, Selasa, 11 Oktober 2022.
Apabila
hujan lebat dalam kurun waktu lebih dari 3 jam, masyarakat yang tinggal di daerah rawan tanah longsor diimbau mengungsi ke tempat yang lebih aman. Ia pun menyebutkan beberapa tanda-tanda pergerakan tanah, seperti material yang terbawa oleh air, tanah yang mulai larut di dalam air, dan pohon yang miring.
Bencana alam pada masa pancaroba juga harus diwaspadai karena bisa terjadi angin hujan lebat dengan disertai angin kencang
"Pohon sudah tua yang potensi tidak kuat menahan angin kencang supaya dikurangi," papar dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan Pemda DIY masih memiliki anggaran tambahan Rp90 miliar dana Belanja Tak Terduga (BTT). Dana tersebut dinilai masih cukup apabila digunakan apabila terjadi bencana.
"Anggaran yang tersedia saat ini masih mencukupi," ucap Aji.
Oleh sebab itu, Pemda DIY belum memanfaatkan dana tersebut. Ia menyebut saat musim kemarau kemarin pun, pihaknya masih bisa menangani kekurangan air bersih dengan dana yang ada sehingga tidak perlu menggunakan BTT.
Baskara Aji melanjutkan, pihaknya telah mengumpulkan stakeholder terkait di tingkat kabupaten dan kota di DIY dalam penanggulangan bencana. Pemerintah kabupaten dan kota telah melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana, semisal memotong pohon yang rawan tumbang hingga membersihkan saluran air dan sungai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
