arga memadati Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Jumat (27/9/2019). ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
arga memadati Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Jumat (27/9/2019). ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

Kapolda Papua Pantau Pengungsi Korban Kerusuhan Wamena

Antara • 01 Oktober 2019 10:05
Jayapura: Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw didampingi Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Irham W dan Danlanud Silas Papare Marsma Tri Wibowo mengunjungi para pengungsi korban kerusuhan Wamena, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa, 1 Oktober 2019.
 
Paulus pertama mengunjungi para pengungsi yang ditampung di Markas Lanud Silas Papare di Distrik Sentani. Di sini, mantan Kapolda Papua Barat dan Sumatera Utara itu menyapa para pengungsi dan mendengarkan cerita mereka.
 
Kemudian Paulus melanjutkan perjalanan ke markas Yonif RK 751/VJS yang tak jauh dari Markas Lanud Silas Papare. Di sini Paulus yang baru sehari mengemban kembali tugas sebagai Kapolda Papua itu, menyapa dan mendengar sejumlah cerita dari para pengungsi yang ditampung di aula markas Yonif RK 751/VJS.

Ilham, 17, pemuda asal Makasar, Sulawesi Selatan yang berprofesi sebagai tukang ojek di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya mengaku terpaksa mengungsi karena takut.
 
"Iya, saya ikut mengungsi karena situasi di Wamena tidak nyaman, mungkin kalau sudah aman lagi, akan kembali ke sana, tapi sekarang ini mau pulang dulu ke kampung," kata Ilham di lokasi.
 
Sementara Rafika, 23, salah satu pemudi asal Maluku, yang sedang melaksanakan bakti sosial di Wamena, Kabupaten Jayawijaya mengaku cukup trauma dengan peristiwa pada Senin pekan lalu.
 
"Kami dari OKP Ikatan Mahasiswa Pemuda Indonesia Timur sedang berada di Wamena melaksanakan bakti sosial, rencananya tiga bulan tapi baru sebulan sudah ada peristiwa itu," ungkap Rafika.
 
Rafika yang didampingi sejumlah rekan-rekannya mengaku di tempat pengungsian, segala kebutuhan cukup terpenuhi. "Terima kasih kepada semua warga yang telah peduli kepada kami, harapannya Wamena segera kondusif," ungkap Rafika.
 
Pada Senin pekan lalu, di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya terjadi kerusuhan yang diduga dipicu oleh informasi hoaks sehingga menyebabkan puluhan warga meninggal dan luka-luka, serta terjadi pengungsian besar-besaran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan